Pengusaha UMKM Online, Simak 3 Pilar Ekosistem Bisnis Digital Ini

Pengusaha UMKM Online, Simak 3 Pilar Ekosistem Bisnis Digital Ini

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan sektor penting dalam pemulihan ekonomi. Di Indonesia jumlahnya mencapai 64,1 juta unit atau sekitar 99 persen dari total pelaku usaha di Tanah Air.

Di Balikpapan misalnya. Jumlah UMKM setiap tahun tumbuh. Bahkan potensi untuk terus bertumbuh akan semakin besar didukung dengan digitalisasi. Karena sejak pandemi, dituntut harus beradaptasi dengan memanfaatkan pasar digital. Kepala PT Tiki Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Balikpapan Adityo Putranto mengatakan, potensi ini amat besar untuk bangkit dan bersaing di ranah digital. "Pengetahuan akan bisnis digital amat penting untuk meningkatkan kualitas produk maupun layanan yang dimiliki," ujar Adityo, Selasa (16/2) kemarin. JNE Balikpapan juga ikut memberikan pelatihan digital marketing. Tujuannya, agar dapat membantu UMKM naik kelas dengan beragam program workshop digital marketing. Sedikitnya, ada tiga pilar ekosistem bisnis digital. Pertama adalah merchant platform atau marketplace. Sebagai pebisnis pemula, perlu memilih platform yang sudah populer terlebih dahulu. Tujuannya untuk membangun basis bisnis yang solid. Kedua adalah jasa logistik. Melihat kondisi geografis Indonesia, pelaku bisnis online perlu memilih vendor logistik yang tepat. “Kami membantu jalannya operasional penjualan," terang Tyo, sapaannya. Kemudian yang ketiga adalah payment gateway. Adalah layanan medium transaksi yang disediakan oleh aplikasi e-commerce. Seluruh customer dapat melakukan transaksi melalui financial technology (fintech). Dalam hal pengiriman barang, kata Tyo, kinerja perusahaan sepanjang 2020 bertumbuh. Di mana pertumbuhan kiriman JNE secara nasional per tahun antara 30-40 persen. Dengan lebih dari 7.000 jaringan sampai ke pelosok. “Untuk man power, secara nasional lebih dari 50 ribu orang. Didukung dengan 11 ribu armada,” sebutnya. Kinerja yang sama dicatatkan JNE Balikpapan. Mendekati pertumbuhan secara nasional. Ada pertumbuhan sebesar 20-30 persen kiriman. “Ada 62 network di cabang Balikpapan, didukung 236 man power dan 81 armada,” sebutnya. Menoreh capaian menggembirakan, tak lepas dari tantangan yang dihadapi selama masa pandemi. Utamanya saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lalu, di mana akses jalan ditutup. Pun dengan beberapa maskapai yang gagal berangkat. "Yang terpenting bagaimana caranya kiriman harus sampai tepat waktu. Tapi bisa teratasi dengan baik," tutupnya. Terpisah, Tokopedia pun mengumumkan berbagai temuan menarik.  Berkaitan dengan perilaku belanja online masyarakat Indonesia sepanjang 2020. VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengungkapkan, menghadapi pandemi dan tantangannya. Masyarakat dituntut untuk beradaptasi. Dalam adaptasi ditemukan beberapa hal yang menarik dari perilaku belanja online di tahun lalu. “Kami melihat antusiasme yang semakin luar biasa dari masyarakat dalam bertransaksi online, bahkan selama pandemi,” kata Nuraini. Beberapa hal yang menarik itu di antaranya, jumlah pesanan dan produk terbanyak dibeli. Contohnya, seorang pengguna Tokopedia telah berbelanja hingga 19.000 kali. Di sisi lain, produk yang paling banyak dibeli dalam satu pesanan adalah baterai (jam dan kalkulator) sebanyak 32.500 buah. Kemudian, transaksi paling jauh dan peningkatan transaksi antarpulau. Menurutnya, dampak pemerataan ekonomi digital terus dirasakan masyarakat di berbagai penjuru Indonesia. Transaksi paling jauh di Tokopedia selama 2020 adalah dari Banda Aceh ke Merauke. Transaksi antarpulau pun meningkat lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan 2019. Selanjutnya, total jarak kirim paket selama 2020. Tokopedia bersama para mitra logistik konsisten mengirim paket ke berbagai wilayah. Perjalanan ini bisa mencapai lebih dari 46 miliar kilometer. “Bahkan saat ini, sekitar 2 dari 3 pesanan yang terjadi di Tokopedia berhasil sampai ke pembeli di hari yang sama atau keesokan harinya,” ujar Nuraini. Produk Makanan Paling Laris Melalui program Terbukti Nyam, telah mempermudah masyarakat mendapatkan produk makanan dan minuman tanpa harus keluar rumah. Adapun tiga produk yang paling laku di program Terbukti Nyam! adalah madu, kopi dan frozen food. Serta penjualan produk kesehatan yang naik signifikan. “Banyak penjual di Tokopedia yang bergerak membantu menyediakan produk kesehatan yang paling dibutuhkan masyarakat selama 2020. Total masker yang terjual mencapai lebih dari lima kali total penduduk pulau Jawa. Di sisi lain, jumlah hand sanitizer yang terjual mencapai empat kali total penduduk Bali,” ujarnya. Selain itu, Nuraini menambahkan, jumlah penjual baru juga bertambah. Di mana jumlah penjual baru yang bergabung di Tokopedia selama 2020 bisa mengisi penuh Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sebanyak 36 kali. “Saat ini, Tokopedia menjadi rumah bagi lebih dari 9,9 juta penjual, di mana hampir 100 persennya adalah UMKM. Bahkan 94 persen berskala ultra mikro,” tutupnya. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: