Perbesar Kapasitas Embarkasi Haji, Tambah Ruang Isolasi Mandiri COVID-19
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Pemkot Balikpapan berniat merehabilitasi sejumlah ruangan di Asrama Haji Embarkasi Balikpapan di Batakan. Untuk menambah ruang isolasi mandiri COVID-19.
Upaya itu ditempuh karena semakin terbatasnya ruang isolasi baik di 11 rumah sakit rujukan maupun di embarkasi haji tersebut. Hal itu ditengarai jumlah pasien OTG yang memanfaatkan ruang embarkasi semakin bertambah. Sampai Selasa (16/2) kemarin, Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan mencatat 1.141 orang yang melakukan isolasi mandiri. Sementara itu jumlah tempat tidur yang digunakan di embarkasi sudah mencapai 152 ruang dari total 156 ruang yang ada. Artinya, hanya tersisa 4 ruang yang belum dihuni pasien COVID-19. Empat ruang tersisa itu dibagi lagi. Tiga untuk pria dan satu ruangan untuk wanita. "Karena itu kita baru saja rapat dengan Kepala UPT Embarkasi Haji, Pak Muchtar, dengan Kamenag. Kita akan menambah tempat tidur," ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Selasa (16/2). Dengan penambahan itu, maka kapasitasnya nantinya bisa menampung sekitar 300 pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Menurutnya, embarkasi haji masih mampu memiliki ruang yang belum digunakan. Hanya saja perlu upaya rehabilitasi, memperbaiki fasilitas yang ada. Misalnya ada ruangan yang sudah rusak di bagian langit-langit. Sebagian ruangan lagi mengalami kerusakan di bagian pintu dan jendela. "Kita akan menambah lebih dari 150 tempat tidur yang baru, sambil kita menunggu dukungan dari Bapak Gubernur karena juga ada rehabilitasi beberapa fasilitas di embarkasi haji," ungkapnya. Untuk anggarannya, Rizal menyebut pihaknya masih menghitung biaya total rehabilitasi ruangan. Rencananya, anggaran yang diajukan digabung dengan beberapa fasilitas pendukung penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit, seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman Balikpapan dan Rumah Sakit Dr. R. Hardjanto atau lebih dikenal RS Tentara. Fasilitas pendukung itu seperti penambahan ruang Intensive Care Unit (ICU). "Jadi kita mengajukan anggaran (kepada Pemprov Kaltim) totalnya sekitar Rp 11 miliar," ungkapnya. Meski begitu, pihaknya masih akan mengajukan anggaran lagi untuk melengkapi fasilitas pendukung penanganan pasien COVID-19. Memanfaatkan fasilitas gedung yang ada di Lanud Dhomber. "Itu ada gedung pertemuan yang bisa kita alih fungsi untuk penanganan covid," imbuhnya. (ryn/fey/eny)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: