Pencarian Ardian di Sungai Mahakam Terkendala Rintangan
SAMARINDA, nomorsatukaltim.com – Operasi pencarian Ardian (62), warga Jalan Raudah Kelurahan Teluk Lerong Kecamatan Samarinda Ulu, yang tercebur di sekitar dermaga perairan Sungai Mahakam kembali dilakukan, Selasa (16/2/2021). Pemilik speedboat itu diduga tenggelam saat sedang menambatkan kapalnya di dermaga, Senin (15/2/2021).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Balikpapan Badan SAR Nasional (Basarnas) Kaltim-Kaltara (Kaltimtara) Melkianus Kotta, melalui Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effendi mengatakan, dalam upaya pencariannya, petugas menemukan sandal yang diduga milik korban di sekitar lokasinya tercebur dan tenggelam. Baca juga: Pemilik Speedboat Diduga Tenggelam di Dermaga Sungai Mahakam "Untuk hal ini, dari Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda melakukan penyelaman yang diduga korban tersebut terjatuh," jelasnya saat ditemui, Selasa (16/2/2021). Pencarian korban semakin sulit, sebab tak ada saksi yang melihat langsung korban terjatuh. Hasil penyelaman yang dilakukan pihaknya kemarin pun masih belum membuahkan hasil. Dikatakan Riqi, banyaknya rintangan serta jarak pandang yang tak terlihat di dasar perairan Sungai Mahakam jadi rintangan. "Di kedalaman titik jatuhnya korban (diselami) hingga 6 meter. Untuk visibility (jarak pandang) nol meter, kendala adanya obstacle (rintangan) di dasar sungai. Lumpur setinggi lutut," tegasnya. Pihaknya sendiri belum menentukan radius pencarian. Sementara, masih mengupayakan untuk menyisir di sekitar lokasi area tenggelam. "Kita akan melakukan penyisiran secara berkala, antisipasi di titik tenggelamnya korban. Bersama perahu warga dan keluarga korban. Kita menyisir di dermaga Pasar Pagi," pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, Ardian diduga tercebur ke Sungai Mahakam, Senin (15/2/2021) sekitar pukul 12.00 Wita. Ia diduga tercebur di dermaga Jalan Gajah Mada, Kelurahan Pasar Pagi, Samarinda Kota. Menurut keterangan sang istri, Sri Usmini Wati (59) yang ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) menuturkan, saat itu ia ditelepon oleh seseorang untuk datang ke dermaga. “Iya saya langsung ke sana, bilangnya suami saya tidak ada, tetapi sandalnya ada. Saat dihubungi HP-nya tidak aktif,” ucap warga Jalan Raudah, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu ini. “Tidak tahu juga, tercebur atau gimana tidak ada yang lihat. Tetapi speedboat-nya ada. Saya takut saja, karena dia tidak bisa berenang,” sambungnya. Lanjut dikatakan Sri, teman-teman korban yang ada di dermaga tempat speedboat-nya tertambat, mencurigai pria paruh baya itu tercebur di Sungai Mahakam. “Mereka curiga sandal dan jaketnya ada di kursi dekat dermaga, sedangkan speed-nya masih ada,” singkatnya. (bdp/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: