Kecelakaan Laut di Teluk Balikpapan, Gerak Cepat Operasi Penyelamatan
BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com - Sebuah kecelakaan laut yang melibatkan satu buah kapal milik nelayan terjadi di perairan teluk Balikpapan, Senin (15/2/2021) pukul 08.10 Wita. Dari kejadian ini, tiga orang nelayan terpaksa melompat ke laut, untuk menyelamatkan diri dari kapalnya yang terbakar.
Mendapat laporan dari siaran radio, TNI AL Balikpapan bersama Tim SAR Balikpapan pun langsung mengerahkan personelnya, untuk mencari korban yang berada di perairan Teluk Balikpapan. Tak ketinggalan KRI GNR-332, RHIB KRI GNR-332, Heli Panther HS 4211, Patkamla Lamaru Lanal BPP, dan RHIB Basarnas dikerahkan untuk mencari korban. Korban yang merupakan nelayan sebanyak tiga orang tersebut, ditemukan dengan kondisi dua orang yang syok serta satu orang mengalami luka cukup parah. Setelah lebih kurang 20 menit upaya penyelamatan, nelayan yang mengalami luka parah tersebut dievakuasi menggunakan helikopter. Sementara dua nelayan lainnya diselamatkan menggunakan kapal milik SAR Balikpapan dan RHIB KRI GNR-332. Ketiga korban kecelakaan laut pun akhirnya berhasil dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Namun, kejadian ini bukanlah kejadian sesungguhnya. Melainkan hanya sebuah simulasi yang dilakukan oleh TNI AL bersama SAR Balikpapan untuk mengasah kemampuan personilnya. Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR) Kolonel laut (P) Suwarji Bimoaji mengatakan, untuk kegiatan ini, KRI I Gusti Ngurah Rai 332 sedang melaksanakan Operasi Garda Paus 2021 di bawah komando operasi gugus tempur laut Koarmada II. Selain melakukan tugas untuk mengamankan wilayah perbatasan laut Indonesia dan Malaysia, KRI I Gusti Ngurah Rai 332 juga melaksanakan tugas besar. Di mana dalam setiap kesempatan melaksanakan kegiatan interprobability dan sinergitas dengan instansi setempat. "Dalam hal ini dalam hari ini (kemarin Red.) kita melaksanakan pelatihan SAR kedaruratan adanya kecelakaan laut perahu nelayan, sehingga ada korban," ujarnya, Senin (15/2/2021). Lanjut Suwarji Bimoaji, jauh hari sebelum melaksanakan simulasi di perairan daerah penyangga calon Ibu Kota Negara (IKN) baru ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Lanal Balikpapan dan SAR wilayah Kalimantan Timur untuk melibatkan mereka dalam kegiatan ini. "Dalam melaksanakan simulasi ini kita berdasarkan arahan Komando Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Rahmad Eko Raharjo," jelasnya. Lebih lanjut, Kolonel laut (P) Suwarji Bimoaji menjelaskan dalam pelaksanaan simulasi ini sudah sesuai dengan skenario yang direncanakan. Yakni menyelamatkan korban sebanyak tiga orang nelayan. Di mana perahu nelayan yang tengah melaksanakan aktivitas, kemudian terjadi kedaruratan sehingga menyebabkan tiga korban jiwa terjatuh di laut perairan Teluk Balikpapan. "Melaksanakan aksi dengan menerbangkan aset kami yaitu helikopter untuk melaksanakan penyelamatan beserta rescuer yang on board. Di mana didukung oleh Lanal dan dukungan yang sangat besar dari Basarnas Kaltim turut hadir untuk menggerakkan unsurnya menyelamatkan korban yang ditemukan ada korban yang cedera. Pada saat evakuasi di KRI I Gusti Ngurah Rai dapat dilaksanakan penanganan segera oleh tim medis kami. Kemudian ada dua korban lainnya yang juga diselamatkan dan diamankan oleh Lanal Balikpapan dan unsur dari SAR sendiri," tegasnya. Diharapkan dengan adanya giat simulasi ini, seluruh personel yang ada siap dalam menghadapi situasi seperti apapun. "Justru akan menjadi kesempatan emas bagi kami untuk meningkatkan profesionalisme, kemudian dengan situasi cuaca yang sangat mendukung di mana kejadian sebenarnya tidak menutup kemungkinan tim kita, baik SAR, Angkatan Laut ataupun Lanal dan instansi terkait lain akan menemukan cuaca yang cukup ekstrem, yang tidak bersahabat, sehingga dengan situasi seperti ini menjadi evaluasi yang sangat baik bagi kita untuk ke depan," tutupnya. (bom/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: