Derita Sedikit Terobati

Derita Sedikit Terobati

TANJUNG SELOR, DISWAY – Perdagangan lintas batas di perbatasan Indonesia-Malaysia, yang berada di Kecamatan Krayan, Nunukan, bakal kembali dibuka pada Rabu (10/2).

Sebelumnya, perdagangan lintas batas di wilayah tersebut, sempat ditutup. Karena pemerintah Malaysia memberlakukan pembatasan wilayah, untuk mencegah penularan COVID-19 semakin meluas. Akibat dari penutupan perdagangan lintas batas itu, harga kebutuhan pokok di Krayan pun melambung tinggi. "Jadi, nanti alhamdulilah barang dari Malaysia sudah bisa masuk lagi ke Krayan. Mulai Rabu pekan ini," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltara, Hartono, Senin (8/2). Berdasarkan hasil koordinasi dan komunikasi Pemerintah Provinsi Kaltara dengan pemerintah Malaysia. Perdagangan lintas batas melalui Desa Bakelalan, Sarawak. "Ini cukup membahagiakan. Sebab, keran perdagangan di perbatasan antara Krayan dan Sarawak, ditutup sejak Januari 2020 lalu. Setahun lamanya baru dibuka kembali," ujarnya Barang asal Malaysia, khususnya sembako serta material bangunan, kata Hartono, bisa disuplai dari wilayah tersebut. Karena warga di Krayan, lanjutnya, masih bergantung terhadap barang-barang asal Malaysia. Ia juga menyebutkan, dalam pelaksanaannya, yang akan menjadi penanggung jawab distribusi kebutuhan sembako dan material bangunan, adalah Koperasi Mitra Usaha di Krayan. Beberapa perjanjian disepakati dalam perdagangan lintas batas. Yakni penerapan protokol kesehatan pihak koperasi sebelum melakukan pengambilan barang ke wilayah Malaysia. Lanjutnya, syarat lain yang harus dilaksanakan sesuai dengan Border Trade Agreement (BTA) Indonesia-Malaysia 1970. Per orang hanya bisa membeli barang dengan total RM 600. Selain itu, Kkoperasi membayar terlebih dahulu. Atau penyertaan modal ke pihak Malaysia. "Kenapa dilakukan penyertaan modal atau bisa dibilang kita bayarkan dahulu, agar ada kepastian membeli barang itu, dan mereka menyiapkan daftar list yang kita sediakan. Itu melalui kedutaan," ujarnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: