Maksimalkan 5 Hari Tersisa, Mal Putar Otak Tambal Kunjungan Akhir Pekan 

Maksimalkan 5 Hari Tersisa, Mal Putar Otak Tambal Kunjungan Akhir Pekan 

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kebijakan Pemprov Kaltim menghentikan aktivitas akhir pekan masih dievaluasi. Jika berlanjut, pengelola mal harus segera memutar otak. Pasalnya, akhir pekan adalah waktu kunjungan sedang naik-naiknya.

Big Mall Samarinda mau tidak mau menutup operasional selama 2 hari saat akhir pekan kemarin. Padahal Sabtu dan Minggu adalah waktu mal menangguk tingginya kunjungan. Wajar saja, mal memang masih menjadi pilihan masyarakat berlibur di dalam kota. Sebelumnya, beberapa kebijakan pembatasan baik dari Pemprov Kaltim maupun Pemkot Samarinda juga dijalankan pengelola. Termasuk tenant yang ada di dalam mal. Langkah taktis demi memutus rantai penyebaran virus corona ini juga menggerus pemasukan. Supervisor Tenancy Big Mall, Dinanti mengatakan, penurunan pendapatan pasti terjadi. Dampaknya sangat terasa. Situasi ini pun membuat pengelola beserta tenant lebih mengeratkan komunikasi satu sama lain. "Ya kalau dibilang enggak turun, kan tidak mungkin. Semuanya merasakan, cuma ya karena ini komunikasi saya ke para pihak tenant makin erat," jelasnya, Minggu (7/2) lalu. Berdasarkan data yang diperoleh Disway Kaltim, Big Mall menaungi sebanyak 104 retail. Belum termasuk food and beverage (F&B) yang berjumlah 43. Dinanti menjelaskan, pengelola di sektor tenancy selalu berusaha melakukan kegiatan. Untuk menarik minat pengunjung demi meningkatkan trafik kunjungan. "Tapi eventnya tidak seperti dulu. Sampai hari ini pun, tenant merasa ada peningkatan karena usaha yang dilakukan," ujarnya. Dia menyampaikan, omzet perlahan mulai membaik. Itu jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Walaupun kenaikan itu tidak progresif. "Kita ingin maju secara pelan-pelan," lanjutnya. Kenaikan grafik kunjungan, kata Dinanti, terjadi sejak normal baru diterapkan. Penyesuaian sudah mulai dilakukan. Baik dari pengelola maupun tenant yang ada. Diakui Dinanti, pihak tenant sangat cekatan. Memiliki manajemen yang sangat bisa diandalkan. "Dulu trafik (kunjungan) di 2020 mungkin bisa 20 ribu sampai 30 ribu pengunjung. Nah, sekarang secara pasti mulai naik walaupun sempat turun 50 persen," ungkapnya. Namun untuk retail sendiri, memang tak menunjukkan kemajuan signifikan. Tetapi untuk F&B, kata dia, cukup terlihat peningkatannya. Penyesuaian event membuat pengelola meniadakan beberapa kegiatan. Seperti dance yang sebelum pandemi rutin digelar. Begitu juga dengan musik K-Pop. Namun kini, hanya menampilkan suara tanpa ada penampilan pengisi acara. "Ya sepert itu bentuknya," sebutnya. Strategi memberi promo juga diterapkan. Agar menarik minat masyarakat datang dan berbelanja. Soal itu, kata Dinanti, masing-masing tenant punya ide dan kemasan masing-masing dalam mempromosikan produknya. Dinanti menekankan komunikasi dua arah pengelola dan tenant agar semua upaya maksimal dilakukan. Meski begitu, tetap saja memakan korban. Ada beberapa tenant yang terpaksa tutup. Meski juga disebabkan faktor lain. Pandemi semakin memperburuk keadaan. "Karena kontrak yang sudah habis, jadi mereka tutup. Dan mereka melihat juga situasi. Pandemi, ya sudah sekalian (ditutup). Lebih kepada okupansi sih jatuhnya," terangnya. Di luar itu semua, optimisme tetap menghampiri pengelola Big Mall. Seperti rencana 3 tenant baru yang akan beroperasi Februari ini. Yakni, dua tenant produk fesyen hijab. Dan satu toko elektronik. Deputy General Manager Big Mall Supardi berharap adanya vaksin yang benar-benar pas untuk mengatasi pandemi ini. "Contoh nyata memang dari presiden, dan itu sangat baik. Perekonomian Indonesia tergantung itu," pungkasnya. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kalimantan Timur, Aries Adrianto menegaskan hal senada. Pengelola mal memastikan mematuhi dan menjalankan kebijakan pemerintah. Meski, dengan tak beroperasi saat weekend dipastikan kehilangan ratusan juta pendapatan. Apalagi pada akhir pekan jumlah kunjungan jauh lebih tinggi dibanding hari biasa. “Kita di Plaza Balikpapan kehilangan omzet tenant sekitar 250 juta per hari,” kata Aries, yang juga merupakan General Manager Plaza Balikpapan, menjawab potensi kerugian yang dialami, saat dikonfirmasi Senin (9/2) kemarin. Pada 6-7 Februari kemarin, Plaza Balikpapan tutup sementara. Untuk bisa bertahan, mal akan memaksimalkan shopping program pada Senin sampai Jumat. Sebelum kebijakan menghentikan aktivitas di akhir pekan diberlakukan, tingkat kunjungan mal di hari biasa maupun weekend hanya 40 persen dibandingkan sebelum pandemi. Ia berharap tingkat paparan kasus semakin menurun dengan kebijakan ini. Sehingga semua kegiatan perdagangan bisa dibuka kembali. “Mudah-mudahan kasus turun tajam dan aktivitas pedagangan bisa berjalan seperti semula,” ujarnya. (nad/fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: