Kata Kadinsos Kutim, Gepeng dan Anjal Berkurang, Katanya..

Kata Kadinsos Kutim, Gepeng dan Anjal Berkurang, Katanya..

Kutim, nomorsatukaltim.com – Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kutai Timur (Kutim) memang tak sepenuhnya hilang. Tapi anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng) diklaim jumlahnya menurun.

Kepala Dinas Sosial (Disnos) Kutai Timur Jamiatul Khair mengatakan itu. Anjal dan gepeng sebenarnya ada. Tapi pihaknya cepat menangani hal tersebut. Terutama pada 2017 lalu. Dinsos Kutim membuat langkah penanganan PMKS ini. “Kami buat berbagai strategi. Termasuk menyiapkan payung hukumnya melalui Perbup,” ucap Jami, sapaan akrabnya. Pertama mengamankan mereka. Para gepeng dan anjal. Bekerjasama dengan Satpol PP dan Polisi, Dinsos melakukan pendataan. Kemudian menggandeng perusahaan yang ada di Kutim untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka. “Kami sebut program partnership. Jadi yang enggak punya biaya sekolah kami beri beasiswa. Begitu juga untuk berobat dan sebagainya ditanggung,” tuturnya. Walau pun tidak bisa menekan angka kemiskinan, tetapi menurutnya hal itu cukup efektif. Terbukti anjal dan gepeng kini makin jarang terlihat di Kutai Timur. Tapi ia menyebut jika kebutuhan pendidikan dan kesehatan paling mendominasi untuk dipenuhi. “Jadi BPJS Kesehatan pemerintah yang tanggung. Beasiswa juga ada yang kami berikan hingga tingkat perguruan tinggi,” bebernya. Kemudian asesmen secara intensif dengan cara pendekatan adaptasi juga dilakukan. Pemahaman secara psikologi demi menggali informasi tak ditinggalkan. Tujuannya untuk bisa memastikan apakah anjal dan gepeng tersebut memiliki keluarga. Atau berasal dari mana. “Tak sedikit pula mereka itu yang kami kembalikan ke keluarga mereka. Baik yang dari Kutim sendiri maupun dari daerah luar,” tutup Jami. (bct/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: