Lagi-Lagi Lempeng Maratua

Lagi-Lagi Lempeng Maratua

TANJUNG REDEB, DISWAY – Bumi Batiwakkal kembali diguncang gempa magnitudo 3,7 Skala Richter (SR). Tepatnya sekira pukul 09.02 Wita, Senin (1/2). Terjadi lagi karena pergerakan lempeng Maratua. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau, Tekad Sumardi mengatakan, adapun titik pergeseran berada 40 kilometer (Km) Timur Laut Berau.

Pergerakan lempeng Maratua, dinilainya sudah hal yang normal terjadi. Dan lempeng tersebut, merupakan yang paling aktif di antara lempeng Mangkalihat dan Tarakan. Meski kerap terjadi, Tekad menyebut, hal itu tidak memengaruhi potensi tsunami, dan tidak menimbulkan kerusakan. “Ini memang sudah sering, tapi selama ini tidak pernah kekuatan gempanya di atas 5 SR. Jadi paling besar itu 4 SR saja,” ungkapnya kepada Disway Berau, Senin (1/2). Lanjutnya, semua lempengan di Berau berstatus aktif, yang paling besar adalah lempengan Tarakan. Sementara, untuk lempengan Maratua dan Mangkalihat, hanya sepotong-sepotong saja. “Jadi memang lempengan itu pasti akan bergerak,” katanya. Walaupun sejauh ini lempengan yang bergeser hanya menyebabkan getaran kecil, tapi tidak menutup kemungkinan bisa mengakibatkan gempa yang besar. “Bukan berarti tidak bisa menimbulkan gempa besar ya. Bahkan kalau aktivitas lempengan itu menimbulkan getaran di atas 6, maka akan banyak kerusakan yang ditimbulkan. Bahkan bisa saja terjadi tsunami,” ungkapnya. Diakuinya, kedalaman lempeng yang bergeser sekira 10 kilometer. Dan itu adalah lempengan paling atas dari sesar Maratua. “Masih ada lagi itu lempengan di bawahnya, cuman tidak begitu aktif seperti yang di atas,” tegasnya. Untuk luasan bentangan lempeng Maratua dan Mangkalihat, Tekad menyebut tidak bisa diperhitungkan. Karena, sistem perhitungan lempengan, bukan seberapa besar atau seberapa panjang. “Lempengan itu terputus-putus, tidak langsung menyambung, jadi tidak bisa dihitung seberapa besar bentangannya,” tandasnya. Sebelumnya, Berau diguncang gempa berkekuatan magnitudo 4.1 SR, pada Jumat (29/1) lalu, sekira pukul 01.42 Wita. Karena pergerakan dari sesar Maratua. Tekad menyebut, guncangan gempa bumi ini dirasakan hampir di semua wilayah di Kabupaten Berau, terutama di Kecamatan Tanjung Redeb dan Tabalar. “Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu,” ujarnya, Jumat (29/1). Untuk episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.03 LU dan 118.05 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 76 km Tenggara Berau-Kalimantan Timur pada kedalaman 10 Km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Maratua. Meski demikian tidak terjadi kerusakan karena gempa tersebut.*fst/app

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: