Bukan Diculik, Bocah di Kota Bangun Meninggal Dunia karena Tenggelam

Bukan Diculik, Bocah di Kota Bangun Meninggal Dunia karena Tenggelam

Kukar, nomorsatukaltim.com - Sempat dilaporkan hilang kurang lebih selama 3 hari, sejak Sabtu (30/1/2021) lalu. Akhirnya bocah usia satu tahun, di Kecamatan Kota Bangun ditemukan. Namun dalam keadaan meninggal dunia.

Jasad bocah tersebut ditemukan di perairan sekitar pelabuhan Masjid Al Mujahiddin Desa Kota Bangun Seberang. Pada Senin (1/2/2021) dini hari, pukul 03.00 Wita. Sebelumnya, bocah malang tersebut sempat heboh di dunia maya. Tepatnya di media sosial Facebook, disebutkan bocah tersebut diculik oleh dua orang. Namun nyatanya, berita tersebut hoaks. Dan dipastikan meninggal dunia karena tenggelam. "Sudah ditemukan, iya karena tenggelam," ujar Kapolsek Kota Bangun AKP Puji Santoso saat dikonfirmasi nomorsatukaltim.com, Senin (1/2/2021). Awalnya, pada Sabtu (30/1/2021) lalu sekitar pukul 10.00 Wita. Bocah malang tersebut ditinggal orang tuanya di depan televisi. Dan membiarkannya menonton. Namun tidak lama kemudian, ada saksi yang melihat jika anak tersebut sedang asyik duduk di depan pintu. Yang langsung berhadapan dengan sungai. Kebetulan saksi tersebut, akan menuju sungai untuk mandi. Sepulang dari mandi. Saksi yang mulanya melihat anak tersebut, tidak lagi melihat korban. Hingga pihak keluarga kehilangan jejak korban. Akhirnya, kepolisian bersama keluarga dan masyarakat bersama-sama turun ke sungai. Melakukan patroli. Pencarian pun terus dilakukan hingga malam. Terakhir, pada Minggu (31/1/2021) sampai Senin (1/2/2021) dini hari pencarian masih berjalan. Hingga jasad korban ditemukan mengambang tidak jauh dari lokasi diduga korban terjatuh dan tenggelam ke Sungai Mahakam.
"Langsung diserahkannya dan orang tua menerima. Langsung dimakamkan tadi pagi," lanjut Puji. Terkait berita heboh terkait penculikan. Puji memastikan informasi tersebut tidak benar sama sekali. Dan pihak keluarga pun mengaku tidak pernah menyebarkan informasi jika sang anak diduga diculik. Puji menduga, informasi tersebut berasal dari orang-orang iseng. Yang asal menyebarkan informasi tanpa memastikan kebenarannya. "Itu orang-orang yang iseng, bukan (informasi) dari orang tuanya," pungkas Puji. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: