Nama Risti Utami Dewi Mencuat untuk Gantikan Thohari Aziz
Kemunculan Risti Utami Dewi dalam pelepasan jenazah suaminya, Thohari Aziz, mengundang simpati. Ketegaran ibu dua anak itu saat menyampaikan kalimat perpisahan, menjadi sorotan luas. Namanya mulai disebut sebagai pendamping Rahmad Mas’ud.
nomorsatukaltim.com - Video berdurasi 2 menit 40 detik menyebar luas ke masyarakat. Melalui grup-grup WhatsApp. Juga media-media sosial. Instagram, Facebook, maupun TikTok. Dengan suara jelas, kalimat yang tertata rapi, serta tubuh berdiri tegak, Ia berpidato di depan Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, dan masyarakat yang mengiringi pelepasan jenasah, Rabu (27/1/2021). Ibu dari Revo dan Baskoro ini mengaku kuat dan tegar melepas kepergian Thohari Aziz, demi anak-anak mereka. Risti Utami juga berharap masyarakat memaafkan mendiang Ketua DPC PDI Perjuangan Balikpapan itu. “Saya yakin mas Thohari telah berbuat baik untuk warga Balikpapan. Apabila selama ini dalam bergaul ada tutur kata yang salah, mohon dimaafkan lahir dan batin,” katanya. Risti mengatakan, dengan semangat juang sang suami akan membesarkan dua anaknya yang beranjak remaja. “Saya yakin dengan semangat juang Pak Thohari Aziz, tanpa mengeluh dan tidak pernah mengeluh, akan membesarkan anak-anak saya yang masih kecil.” Sebagai orang yang terpapar corona lebih dulu, Risti mengaku mendapat support penuh dari suaminya. Sehingga ia dinyatakan sembuh. Ia berharap meninggalnya sang suami tidak memutus silaturahmi. “Jangan saya dilupakan,” katanya. Sehari setelah peristiwa itu, perbincangan soal siapa pengganti mendiang Thohari Azis, mencuat. Banyak yang penasaran, siapa yang bakal menggantikan posisinya sebagai Wakil Wali Kota Balikpapan, berpasangan dengan Rahmad Mas’ud. Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang dihubungi kemarin belum bersedia menjelaskan sosok penggantinya. "PDI Perjuangan mengucapkan duka cita mendalam. Dan sangat kehilangan atas meninggalnya Bung Thohari Aziz," kata Hasto Kristiyanto kepada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com. Di mata Hasto, Thohari merupakan sosok pejuang. Yang berdedikasi bagi partai dan masyarakat. Terhadap kabar duka tersebut, Hasto telah mengabarkannya langsung ke Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. "Almarhum sosok pejuang. Kami kehilangan sosok pejuang. Ibu Ketua Umum menyampaikan duka mendalam. Kami semua mendoakan almarhum yang telah gigih berjuang, mengibarkan panji-panji partai hingga terpilih jadi Wakil Wali Kota Balikpapan," ujarnya. Perjuangan Thohari bagi PDI Perjuangan, akan selalu dikenang. Dan kepada seluruh anggota dan kader partai di Kaltim, juga harus memberi penghormatan. "Agar seluruh anggota dan kader memberikan penghormatan terbaik kepada almarhum," tuturnya.PELUANG RISTI
Pengamat Politik Rendi Susiswo Ismail agaknya orang pertama yang mengajukan nama Risti Utami Dewi untuk menggantikan posisi mendiang suaminya. "Sebaiknya pimpinan partai, baik di DPD PDIP Kaltim, dan DPP PDIP, dapat mempertimbangkan istri almarhum, untuk menggantikan sebagai Wakil Wali Kota Balikpapan terpilih," tulisnya, dalam pesan WhatsApp, Kamis (28/1/2021). Menurutnya pertimbangan mengajukan nama Risti bukan semata sebagai seorang istri dari mendiang, tetapi hasil dari kerja kerasnya yang selama ini mendukung setiap langkah politik Thohari Azis. Begitu juga dedikasi dan loyalitasnya saat mendampingi Thohari Azis, dan berjuang di barisan kader PDIP Kota Balikpapan. "Yang saya tahu sejak dari bawah, selain pertimbangan empati, simpati dan penghargaan yang memang layak diberikan." Namun sebagai warga biasa yang berdiri di luar partai, Rendi mengaku "tahu diri" dukungannya itu sebatas usul. Tentu keputusan sepenuhnya berada di tangan pimpinan partai berlambang banteng, tersebut. "Saya percaya seluruh anggota dan kader PDIP tidak ada yang berkeberatan jikalau partai memutuskan demikian. Implikasi politik, PDIP akan mendapat respons positif dan apresiasi yang tinggi dari masyarakat," imbuhnya. Sementara Sekretaris DPC PDIP Balikpapan, Budiono menyebut dukungan kepada Risti menggantikan posisi suaminya dinilai wajar. Namun secara resmi sikap PDIP belum dapat memberikan komentar, lantaran masih berduka. "Tentu mekanisme (posisi) ketua partai tingkat DPC, aturan partai nanti akan memberi pengarahan kepada pengurus DPC," ujarnya. Budiono mengatakan, PDIP akan mengikuti Peraturan KPU yang berlaku. "Kita saat ini masih berduka. Saya (mewakili Thohari Azis) minta maaf yang sebesar-besarnya, kepada masyarakat Balikpapan, bila semasa hidupnya ada salah dan khilaf," katanya. "Mohon doanya semoga beliau husnul khotimah," imbuhnya. Semasa hidup, karier politik Thohari terbilang mentereng. Ia menjadi kader PDI Perjuangan (ketika itu masih PDI) sejak tahun 1992. Pernah terlibat pengusiran Suryadi di Bandara Sepinggan. Pernah terlibat dalam upaya perebutan kantor PDI di Balikpapan. Thohari memulai ceritanya dalam kepartaian sebagai Ketua Ranting PDI Perjuangan Sepinggan tahun 2000. Hingga menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Balikpapan empat periode. Yakni periode 2005-2010, 2010-2015, 2015-2019 dan 2019-2024. Di DPRD Balikpapan, Thohari menjabat sejak 2009-2014. Sebagai anggota PAW. Kemudian pada periode 2014-2019, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD Balikpapan oleh partainya. Dan terpilih lagi menjadi Wakil Ketua di periode 2019-2024. Di Pilkada Balikpapan 2020, PDI Perjuangan mempercayakannya maju bersama Rahmad Mas'ud. Ketua DPD Golkar Balikpapan. Melawan kolom kosong saat itu. Selain PDI Perjuangan dan Golkar, pasangan Rahmad-Thohari juga diusung Gerindra, PKS, Demokrat, PPP, Hanura, PKB dan Perindo. Dan berhasil keluar sebagai pemenang. (ryn/sah/yos)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: