Vaksin Tiba di PPU, Bupati Dapat Giliran Pertama

Vaksin Tiba di PPU, Bupati Dapat Giliran Pertama

PPU, nomorsatukaltim.com - Vaksin COVID-19 yang telah dijanjikan akhirnya tiba di Penajam Paser Utara (PPU). Sekira pukul 13.00 WITA, Kamis, (28/1/2021). Bermerk Sinovac, jumlahnya 2.480 dosis.

Vaksin dikemas dengan kotak karton. Ada dua buah. Iring-iringan mobil personel kepolisian mengawal datangnya vaksin itu. Setelah diperiksa kondisinya, vaksin itu disimpan di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan (Diskes) di Nipah-Nipah. Menunggu penggunanya. Selama menunggu itu juga, vaksin akan dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan TNI. Secara bergantian. "Sudah diterima, semuanya dalam kondisi baik. Jadi jumlahnya tetap 2.480 dosis. Yang akan diberikan kepada 1.240 penerima," kata Kepala Diskes PPU, dr Jansje Grace Makisurat. Karena telah datang, pelaksanaan akan dilakukan Sabtu besok. Namun ada jadwal vaksinasi yang telah dirancang sebelumnya. Yaitu pada Senin pekan depan. Alasan dimulai lebih cepat ialah, karena Diskes Kaltim mendesak agar digunakan lebih cepat. "Jadi Sabtu itu, dimulai di RSUD Ratu Aji Putri Botung. Itu para tenaga kesehatan (nakes). Untuk yang kick off Senin itu, dicanangkan nanti ada tokoh pejabat publik, ada bupati dan yang lainnya," jelas dia. Selain Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud (AGM), yang telah menyetorkan persetujuan untuk divaksin ialah Kapolres PPU AKBP Hendrik Hermawan, Dandim 09/13 Letkol Inf Dharmawan. Lalu ada Asisten 1 sampai 3 Setkab PPU, dan perwakilan dari tiap SKPD dan perwakilan dari organisasi profesi. Terhitung hingga sekarang sudah 16 yang terdaftar sebagai penerima. Ada persyaratan untuk yang menerima vaksin. Semua itu akan diketahui dalam screening. Yang dijalankan seperti simulasi yang pernah dilakukan. Yaitu, tentang usia 18-59 tahun, tidak memiliki komorbid. Dan bukan penyintas atau pernah terpapar COVID-19 sebelumnya. Hanya itu saja yang bisa menerimanya. Grace mengatakan, jumlah dosis gang diterima pada gelombang pertama ini mencukupi. Untuk keseluruhan nakes yang ada di PPU. Bahkan, memenuhi untuk pekerja non-nakes yang ada di fasilitas kesehatan. Seperti sopir, petugas laundry dan lainnya. "Untuk distribusi ke 11 puskesmas yang ada di PPU, mulai besok akan didistribusikan. Jumlah dosis yang diberikan, sesuai dengan jumlah nakes di puskesmas itu. Yang sudah diverifikasi hingga ke tingkat provinsi," urai dia. Dalam pendistribusian itu, pihak kepolisian juga akan diminta untuk mengawalnya. Dari polsek masingmasing wilayah. Untuk penyakit berikutnya, masih belum ada kabar. Jadi masih menunggu informasi dari Pemprov Kaltim. Begitupun untuk masyarakat umum. Yang jelas, lanjutnya, vaksinasi akan secepat-cepatnya dilaksanakan. Hal itu yang pasti akan dilakukan. Karena tujuannya ialah untuk tercapainya herd immunity 70 persen. Istilahnya kesehatan untuk ketahanan jumlah koloni besar masyarakat yang kebal terhadap virus. Untuk diketahui, jumlah penduduknya PPU keseluruhan sekira 170 ribuan. "Dikurangi untuk yang tidak bisa menerima tadi, dibandingkan dengan total jatah yang kita terima, sekitar 90 ribuan, nampaknya kita bisa dapat herd immunity itu," beber Grace. Lebih lanjut, Grace mengimbau masyarakat tidak mudah termakan hoaks. Adapun banyaknya video yang beredar di media sosial saat ini perlu dikroscek. "Pemerintah mengadakan vaksin itu untuk kesejahteraan rakyat. Kalau rakyatnya rugi, ya pemerintah juga yang rugi. Jadi tidak mungkin," tegas dia. Kendati begitu, dipastikan tak akan ada paksaan. Untuk yang tak berkenan divaksin. Hanya diharapkan kesadaran tingkat tinggi dari masyarakat saja. Karena sudah hampir setahun Indonesia, termasuk PPU dalam situasi ini. Jadi masyarakat dianggap sudah tahu benar bahayanya COVID-19. Di samping itu, masyarakat nanti bisa melihat secara langsung. Orang yang sudah divaksin terlebih dahulu. Jadi dapat pula membuktikan khasiatnya. Kelompok Kerja (Pokja) kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) juga sudah dibentuk. Yang didalamnya banyak melibatkan dokter spesialis yang ada di RS. "Jadi saat ada KIPI, mereka akan melakukan investigasi. Yang mencek hubungan kejadian itu dengan vaksinasi yang dilakukan," tuntas dia. (rsy/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: