Bantuan Terkendala Status Tanggap Darurat

Bantuan Terkendala Status Tanggap Darurat

SEJUMLAH wilayah di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, kembali terendam banjir. Sejak beberapa hari lalu. Ribuan warga yang terdampak, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, sekira 2.700 jiwa.

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mengatakan, Pemkab Nunukan belum bisa memberikan bantuan. Karena belum ditetapkan status tanggap darurat oleh BPBD Nunukan. “Menunggu BPBD menetapkan menjadi status tanggap darurat,” ujar Laura, dilansir Beranda Timur, Minggu (17/1). Namun, lajutnya, penyaluran dalam proses persiapan, dan segera disalurkan, apabila sudah ditetapkan status tanggap darurat. Untuk diketahui, banjir di kecamatan itu sulit dihindari. Karena “impor” dari Malaysia. Yang berlangsung hampir di setiap musim hujan. Sungai Sembakung merupakan muara dari Sungai Pansiangan, berhulu di wilayah Sabah, Malaysia. Pencegahan yang ditempuh, agar warga tidak terdampak banjir tahunan ini, Pemkab Nunukan berupaya merelokasi warga. Dengan menempatkannya di lokasi yang lebih aman. Sampai sekarang, Laura menyebutkan, sudah ada 150 keluarga yang telah direlokasi dari kawasan banjir ke tempat yang lebih aman. “Banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Sembakung itu, kan banjir tahunan. Kiriman dari negara tetangga, Malaysia,” ujar Laura. Satu-satunya pencegahan yang bisa dilakukan, kata Laura, adalah membangun tanggul yang diharapkan dapat meminimalisasi meluapnya Sungai Sembakung. Hanya saja, dananya diperlukan campur tangan pemerintah. Oleh karena itu, Pemkab Nunukan berniat mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat. Untuk pembangunan tanggul di Sungai Sembakung. BTC/REI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: