Mirza Sayangkan Aksi Ria Ricis Terobos Palang Penutup Pulau Kakaban
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Sekira sepekan lalu, Ria Ricis dan timnya menyambangi Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kaltim. Tentu ini menjadi hal bagus bagi pariwisata Kaltim. Ketika YouTuber dengan 23,7 juta subscriber itu turut mempromosikan keindahan Kepulauan Derawan. Sayangnya, ketika Ricis berlabuh di Pulau Kakaban. Dia melakukan hal yang tak pantas. Yang kemudian disoroti oleh penggiat pariwisata Kaltim, Mirza Yonathan Simangunsong.
Di sebuah video yang Ricis unggah di kanal YouTube-nya. Dia dan rekan-rekannya berlabih di dermaga Pulau Kakaban. Saat itu, gerbang pulau tersebut sedang ditutup. Karena memang dalam beberapa bulan terakhir wisata di kawasan Derawan sedang ditutup karena pandemi COVID-19.
Tidak dijelaskan dalam video itu. Apakah Ricis sudah mendapat izin untuk masuk atau tidak oleh pengelola. Yang tampak dalam tayangan itu hanyalah Ricis dan timnya melewati palang kayu yang terpasang. Seperti terkesan menerobos penutupan pulau itu.
Tentu hal ini disayangkan oleh founder Exotic Kaltim, Mirza Yonathan Simangunsong. Karena yang terkesan dalam video itu adalah Pulau Kakaban boleh dimasuki oleh seorang seleb. Sementara masyarakat umum tidak boleh.
Padahal para penggiat wisata Kaltim sudah menahan diri untuk tidak berlibur dulu ke kawasan itu. Karena menghormati keputusan pemerintah setempat untuk menutup destinasi wisata karena pandemi. Sudah begitu, Ricis dan tim tidak mengenakan masker atau menjaga jarak.
Berikut adalah pernyataan Mirza ketika ditanya nomorsatukaltim.com secara eksklusif:
Pastinya menyayangkan. Walaupun kita coba lihat dari sisi positifnya, bahwa ini salah satu bentuk promosi terhadap destinasi di Kaltim. Tapi niat baik sebijaknya juga dilakukan dengan cara yang baik dan di waktu yang tepat.
Mungkin dengan memotong bagian di mana mereka sedang menerobos palang yang telah dibuat oleh pengelola (walaupun sudah dizinkan), ini akan jauh lebih "baik" walau tetap melanggar kesepakatan atau aturan bersama.
Namun setidaknya ini bisa mengurangi persepsi bahwa aturan itu bisa saja dilanggar oleh kalangan tertentu dan tidak masalah untuk diposting ke publik.
Pandemi ini sangat menyita energi besar, khususnya dunia pariwisata. Banyak pengelola destinasi wisata, operator tour, pemandu wisata dan masih banyak pekerjaan yang berkaitan langsung dengan pariwisata harus mendapat imbas demi menaati peraturan. Saat seperti itu harusnya kita bisa saling berempati dan memberi respect.
Dalam pernyataan lanjutannya. Mirza menyarankan untuk siapa saja. Yang ingin berwisata di seluruh pelosok Kaltim. Untuk melakukan riset terlebih dahulu. Apalagi di masa pandemi ini. Tidak semua daerah membuka destinasinya untuk masyarakat luar.
Sehingga wisatawan yang kadung datang jauh-jauh ke Kaltim tidak zonk. Pun sampai harus melanggar aturan setempat karena alasan sudah terlanjur datang.
Mungkin lebih tepatnya ini berlaku untuk siapa saja ya, bukan hanya artis atau kalangan tertentu. Yang paling penting adalah menaati peraturan yang telah dibuat, walaupun peraturan itu dibuat oleh level kampung/desa, tetap harus kita hargai dan taati. Jika ingin membuat konten tentang pariwisata, tetaplah memilih cara yang bijak dan menjaga empati terhadap yang lain. (ava2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: