Musim Penghujan, Stok Pangan Pertanian Balikpapan Aman

Musim Penghujan, Stok Pangan Pertanian Balikpapan Aman

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota Balikpapan memastikan stok pangan pertanian aman. Stok pangan yang dimaksud seperti cabai dan sayur-sayuran yang bisa ditanam pada lahan pertanian di Kota Balikpapan.

Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Heria Prisni menjelaskan, bahwa komoditas yang ditanam di Balikpapan maupun yang berasal dari kiriman luar daerah dalam kondisi tersedia. Meskipun sempat terjadi lonjakan harga pada cabai. Harga komoditas cabai sangat terpengaruh dengan cuaca penghujan. Bukan hanya keadaan yang basah sehingga menyebabkan sejumlah cabai menjadi busuk, juga diakibatkan kurangnya pasokan dari luar yang juga mengalami cuaca serupa. “Dengan keadaan begini jadi akhirnya produksinya yang turun. Itu saja,” jelas Heria Prisni saat dijumpai, Selasa (12/1/2021). Menurut Heria, harga yang sedikit terganggu juga disebabkan petani yang turut menyesuaikan harga jual akibat kondisi cuaca ini. Di mana, produksi yang tadinya mencapai 20 ton dalam satu hektare, sekarang hanya tersisa separuhnya. “Infonya untuk tanaman cabai masih ada 17 hektare luas tanam, dengan kondisi musim penghujan sekitar 85 ton karena musim hujan membuat penyerbukan dan bunga cabai rontok sehingga produktivitasnya menurun,” terangnya. Komoditas lainnya yang menjadi perhatiannya adalah bayam. Heria mengatakan, saat hujan terdapat pasir yang terangkat dan menempel di daun. Hal itu mengakibatkan para petani harus bekerja ekstra. Yaitu harus membersihkan dahulu kotoran tersebut di samping harus melakukan perawatan terhadap tanaman bayam tersebut. “Jadi, akhirnya mereka (petani) menyiram untuk membersihkan kotoran-kotoran yang menempel tadi, mereka kerja lagi. Kalau mereka menyiram berarti kan ada mesin, yang mana ada cost-nya lagi,” beber Heria. Heria memperkirakan paling tidak akhir Januari harga sudah mulai kembali normal dengan kondisi tanaman yang masih tumbuh dengan subur. Selain itu, permintaan akan kebutuhan pokok seperti sayur dan buah-buahan turut meningkat saat libur Natal dan tahun baru. Permintaan tersebut dinilai datang dari kebutuhan rumah tangga yang meningkat saat liburan berkumpul bersama keluarga. Bertani di Pekarangan Rumah Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan mendorong masyarakat untuk menanam tanaman pangan di pekarangan rumah sendiri. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. “Kalau ada dua, tiga pot sudah aman. Paling banter sehari sepuluh sampai dua puluh biji kan jadi enggak terlalu banyak butuhnya,” ungkapnya. Melalui program Program Pangan Keluarga Mandiri Terpadu (Pagar Mantep), masyarakat Kota Balikpapan diharapkan tidak lagi terlalu bergantung kepada komoditas tertentu. Tahun lalu sudah terdapat 2 kawasan yang sudah menerapkan program Pagar Mantep. Yaitu di kawasan Sumber Rejo dan Batu Ampar. Heria menambahkan, tahun ini direncanakan menambah 2 kawasan lagi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui Pusat Persediaan dan Ketersediaan Pangan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Serta 5 kawasan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non-fisik. “Penambahan kawasan masih menunggu petunjuk teknis dari Kementan yang diperkirakan tersedia pada akhir Januari,” ujarnya. Bagi masyarakat yang ingin menanam tanaman hortikultura di pekarangan rumah. DP3 juga menyediakan bibit secara gratis. “Datang saja ke kantor, atau bisa melalui telepon dan WhatsApp, setelah itu akan kami tinjau ke lapangan agar bibit yang sudah diberi dapat dimanfaatkan dengan baik,” tambahnya. (fey)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: