Kabupaten PPU Jadi Demplot Porang Kaltim

Kabupaten PPU Jadi Demplot Porang Kaltim

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan mendorong Desa Bukit Subur di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai Desa Percontohan Porang Borneo. Hal ini dilakukan wujud keseriusan mengembangkan porang sebagai komoditi baru yang bernilai ekspor.

Di kawasan tersebut akan dikembangkan pertanian porang di atas lahan seluas 50 hektare. Kini bertahap mulai ditanami porang dengan luas tanam 2,5 hektare. Dari luas tersebut sistem tanamnya ada yang menggunakan tumpang sari dan murni tanam porang. Desa percontohan ini memiliki tujuan sebagai demplot (demontration plot) pertanian porang. Agar memudahkan para petani porang pemula untuk belajar bersama. Sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi petani di PPU dan mendukung program pemerintah. Perwakilan Karantina Pertanian Balikpapan Endyokta Widoyono menjelaskan, banyak produk pertanian yang bisa digali untuk diekspor. Salah satunya Porang. Dan komoditas ini memiliki nilai jual tinggi. Disertai permintaan yang cukup besar setiap tahunnya untuk pasar luar negeri. "Selama ini produk perkebunan masih mendominasi dalam ekspor seperti kelapa sawit dan turunannya. Kemudian kakao dan lada. Dan ini ada potensi baru, porang," ucap Endyokta Widoyo dalam silaturahmi Petani Porang Borneo Penajam Paser Utara (PPU), Minggu (10/1) lalu. Dikatakannya, saat ini banyak petani yang mulai tertarik untuk menanam porang. Dan secara bertahap Kaltim mengembangkan tanaman pertanian tersebut. Selain itu, Karantina Pertanian juga ditugaskan untuk mendorong komoditas pertanian untuk diekspor. "Porang kini telah tersebar untuk penanamannya. Dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Mahulu hingga Kutai Barat. "Jadi kita kerahkan agar Kaltim bisa mengekspor porang. Dengan jumlah produksi yang banyak akan ada investor yang tertarik untuk membangun pabrik," ujarnya di hadapan Wakil Bupati PPU Hamdam. Dia menilai di Kaltim tanaman porang termasuk hal baru dan mempunyai potensi jangka panjang. Apabila nantinya bibit sudah dipanen maka bisa memproduksi dengan jumlah yang besar. "Semoga bisa menjadi tujuan menyejahterakan masyarakat dalam sektor pertanian. Karena semua daerah bisa mengembangkan porang. Apalagi di sini masyarakat tertarik dengan kemandiriannya, belum ada campur tangan pemerintah. Semoga hal ini bisa berlanjut," kata Endyokta Widoyo. Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati PPU Hamdam mengatakan kegiatan silaturahmi tanam porang memiliki makna penting dan strategis. Hal itu untuk mendorong percepatan pengembangan porang di Kaltim khususnya PPU. "Mudah-mudahan pertemuan ini intensitasnya diperbanyak. Dapat memberikan pembelajaran kepada kelompok tani untuk budidaya porang," bilang Hamdam. Pihaknya juga mengajak petani milenial bisa bergerak bertani porang. Karena diyakini memiliki manfaat ekonomi bagi petani. "Saya juga bercita-cita sebagai desa percontohan porang borneo. Kami mohon dukungannya. Anak petani bisa sukses, petani juga bisa sukses," kata dia. Kepala Desa Bukit Subur Asep menuturkan, ia mengenal tanaman porang dari media sosial dan beberapa artikel. Apalagi tanaman porang bisa tumbuh di antara tanaman lainnya atau menggunakan sistem tumpang sari. "Tidak harus membunuh tanaman yang ada, tetapi bisa berdampingan dengan tanaman lainnya. Seperti karet dan sawit. Karena memang masyarakat Desa Bukit Subur mayoritas petani dan pekebun," paparnya. Asep pun berharap desa yang dipimpinnya bisa menjadi desa percontohan porang. "Mudah-mudahan hasilnya sangat luar biasa. Artinya bisa meningkatkan pertanian Desa Bukit Subur," pungkasnya. Seperti diketahui, porang adalah tanaman penghasil karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan. Tanaman porang sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan diekspor sebagai bahan baku industri. Salah satu negara yang memanfaatkan porang adalah Jepang. Yang menggunakannya sebagai bahan dasar membuat mi dan beras. Selain pasar ekspor, dengan banyaknya produksi porang Kaltim kelak bisa menarik minat investor mendirikan pabrik. Mengolah porang menjadi produk yang lebih bernilai tinggi. (fey/eny)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: