Hanya 68.732 Orang?

Hanya 68.732 Orang?

TANJUNG REDEB, DISWAY – Jatah vaksin Berau hanya 137.464 dosis. Jika untuk dua kali vaksin, artinya hanya 68.732 orang saja yang akan mendapatkannya. Sedangkan, jumlah penduduk sekira 250.000 jiwa. Lalu, bagaimana sisanya?

Data sementara penerima vaksin itu, disampaikan oleh Dinas Kesehatan Berau, dan Bupati Berau Agus Tantomo pada kegiatan simulasi vaksinasi di Balai Mufakat, Jalan Cendana, Senin (11/1) kemarin. Terkait jumlahnya yang masih kurang, Bupati juga belum mengetahuinya. “Jadi memang banyak pertanyaan yang belum bisa terjawab. Untuk itu, masih perlu dipelajari lagi,” jelasnya kepada awak media. Agus menyebut, penyelenggaraan vaksin di Kalimantan Timur, akan dimaksimalkan terlebih dahulu untuk dua daerah. Yakni, Samarinda dan Kutai Kartanegara. Sementara, untuk Berau, akan kebagian jatah di April 2021 mendatang. “Itu informasi yang kami terima,” katanya. Dikatakannya, dengan berubahnya jadwal vaksinasi di Berau, pihaknya akan mengambil peluang tersebut. Agus Tantomo telah meminta secara khusus, Dinas Kesehatan Berau agar menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan dan pengawasan tentang berjalannya vaksinasi di dua daerah di Kaltim yang lebih dulu. “Kita perlu belajar, sehingga apa yang kita dapat di sana bisa diterapkan di sini. Jadi ambil yang bagusnya, dan evaluasi segera apa yang menjadi kekurangan di daerah itu,” tegasnya. Lanjutnya, belum mengetahui berapa jumlah vaksin yang datang di April nanti. Pasalnya, hal itu belum diinformasikan secara tertulis dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. “Nah apakah 1.800 itu saja yang akan datang, atau jumlahnya bakalan lebih dari itu. Kami belum tahu, tapi kami mau coba komunikasikan itu juga dengan provinsi,” jelasnya. Agus Tantomo mengaku siap, untuk menjadi orang yang pertama divaksin. Bukan untuk mencari aman. Melainkan, dedikasi dan pengorbanannya terhadap Bumi Batiwakkal. “Selentingan buruk tidak mungkin bisa ditangkis. Yang penting saya niat baik. Saya tegaskan, saya bersedia divaksin bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Berau,” katanya. Untuk itu, dirinya mengimbau agar masyarakat tetap berpikir positif terhadap adanya vaksin COVID-19. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat telah mengeluarkan pernyataan bahwa vaksin itu suci dan halal. “Jadi tak perlu lagi beranggapan yang tidak-tidak untuk masalah itu, karena sudah dinyatakan halal,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menerangkan, vaksin yang pertama kali datang akan tetap diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes). “Informasinya April. Dan kloter pertama itu buat nakes saja,” katanya. Lanjutnya, untuk vaksinasi akan melewati empat pos terlebih dahulu. Pos pertama adalah pendaftaran. Di pos ini, calon penerima vaksin diminta data dan dicek undangannya. “Jika terdata maka bisa langsung lanjut ke pos dua,” ujarnya. Di pos dua, calon penerima vaksin akan diwawancara atau dianamnesa. Hal itu guna mengetahui, kondisi kesehatan calon penerima vaksin. “Di pos ini juga akan dilakukan pengukuran tekanan darah calon penerima vaksin. Jika tidak sehat, maka akan digantikan dengan calon lain,” jelasnya. Pos ketiga adalah pos di mana calon penerima vaksin di suntik cairan vaksin. Dalam tahapan ini, tak memakan waktu lama. Setelah disuntik, si penerima vaksin akan langsung menuju pos empat. “Di pos empat langsung dilihat kembali kondisi kesehatan si penerima vaksin, jika timbul gejala, maka akan langsung ditangani secara khusus. Dan jika baik-baik saja, maka akan dipersilakan pulang,” tandasnya. Ditambahkan Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Berau, Garna Sudarsono, terkait jatah vaksi ada informasi di grup WhatsApp P2P Dinkes Provinsi Kaltim, yang menyebutkan soal kedatangan vaksin untuk Berau. Termasuk informasi awal soal jumlah dosis. "Katanya suratnya menyusul. Untuk Berau akan dapat jatah di April. Kami belum tahu berapa jumlah yang datang, apakah 1.800 atau sekaligus semuanya," katanya.*FST/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: