Motor Listrik Masuk Balikpapan

Motor Listrik Masuk Balikpapan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Kendaraan listrik nampaknya menjadi keniscayaan pada masa depan. Indonesia pun mempersiapkan diri memasuki era kendaraan tanpa bahan bakar fosil.

Sejak tahun lalu, kendaraan listrik mulai terlihat lalu-lalang di sejumlah kota di Indonesia. Khususnya di Pulau Jawa. Pilihan kendaraan listrik kini juga mulai banyak. Dari sepeda, motor hingga mobil listrik. Di Balikpapan, awal tahun ini motor listrik mulai menjajaki kota. Salah satunya Gesits. Motor listrik pertama buatan dalam negeri yang dikembangkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Gesits mulai membuka diler pertamanya di kawasan Jalan MT Haryono. Tak hanya membuka dealer di Balikpapan, sebelumnya Gesits juga hadir di Kota Samarinda. Kepala Cabang Dealer Gesits Balikpapan Jane Susanna menjelaskan, kendaraan listrik memang masih jarang di Pulau Kalimantan. Karena itu, tahun ini pihaknya mencoba memperkenalkan Gesits. "Selain ada dealer, kami juga buka pameran di mal. Untuk memperkenalkan motor listrik di Balikpapan. Dari pameran itu, terlihat animo masyarakat akan motor listrik cukup tinggi," jelas Jane Susanna saat dijumpai, Rabu (6/1). Jane menjelaskan, bahwa harga motor listrik lebih kompetitif dibanding motor berbahan bakar minyak. Tetapi sepadan dengan biaya perawatan yang lebih murah. “Paling cuma mengganti van-belt saja dan harganya cuma Rp 120 ribu,” ucapnya. Selain itu, Jane menambahkan, pajak motor listrik cenderung lebih murah. Yaitu di kisaran Rp 80.000 per tahun. Kendaraan listrik setara 180 cc tersebut juga dapat terkoneksi via bluetooth. Sehingga dapat mengetahui kerusakan apa yang terjadi pada motor melalui aplikasi pada smartphone. Penggunaan kendaraan untuk mobilitas dalam kota mampu bertahan sejauh 50 kilometer untuk sekali charger dengan listrik 2 KWh (kilo watt hour). Di mana, baterai yang digunakan dapat bertahan hingga 1.000 kali charger, sesuai penggunaan. Adapun, Jane berharap kendaraan listrik ini dapat didukung semua pihak,  baik pemerintah maupun masyarakat. “Sudah ada yang pesan 1 dari PLN, karena mereka kan perusahaan listrik juga," sebutnya. Dealer Gesits di Balikpapan menargetkan 10 unit dapat terjual setiap bulannya. Sehingga dalam satu tahun ditargetkan 120 unit motor listrik Gesits terjual. "Targetnya belum banyak, tetapi harapannya setiap bulan akan bisa melebihi target," tandasnya. Untuk memenuhi target penjualan pihaknya juga bekerja sama dengan leasing, salah satunya BCA Finance. "Sementara satu dulu. Beberapa sedang diusulkan yaitu Adira dan lainnya," ujar Jane. Selain Gesits yang telah masuk pasar Balikpapan dan Samarinda. Ada produk sepeda motor lainnya. Yaitu distributor Auto Electric Bike yang juga akan membawa motor listrik ke Kalimantan Timur tahun ini. Directur Borneo Automotive Joko Purwanto mengatakan, dalam waktu dekat unit akan segera tiba di Kota Minyak. Saat ini telah memasuki tahap persiapan. Produk sepeda motor listrik ini telah diluncurkan sejak Juli 2020 di Pulau Jawa. "Sudah diluncurkan dari bulan Juni 2020. Saat ini sudah persiapan untuk wilayah Kaltim. Lagi cek ekspedisi (jasa pengiriman)," jelas Joko Purwanto saat dihubungi. Menurutnya, produk motor listrik yang akan dipasarkan ini memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya harga jauh lebih murah. Ada jaminan garansi spare part. Dan baterai serta suku cadang yang tersedia. "Minimal 500 unit akan datang ke Kaltim. Saat ini sedang mennunggu kapal," ujarnya. Sementara itu, Dodi, salah satu warga tertarik membeli karena motor listrik menjadi pilihan. "Masih nanya-nanya harga, kebetulan anak masuk sekolah jadi minta dicarikan motor. Mau kita tawarkan alternatif siapa tahu tertarik. Nanti kita kasih penjelasan karena belum tahu (tentang motor listrik),” ujar Dodi usai mengunjungi dealer motor listrik Gesits di Balikpapan. Dodi merupakan warga yang antusias terhadap perkembangan otomotif menggunakan tenaga listrik. Meskipun kendaraan listrik masih tergolong baru, dia sudah tidak merasa asing karena dahulu pernah memiliki sepeda listrik yang digunakan sekedar berkeliling komplek. Dodi menyebut harga motor listrik yang relatif tinggi masih sesuai jika dibandingkan operasional yang dikeluarkan untuk motor yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). “(Harganya) Agak di atas (dari pada kendaraan BBM) mungkin diperhitungkan dengan biaya operasional, (tetapi) lebih menguntungkan karena kan otomatis tidak perlu beli bahan bakar cukup listrik di rumah saja,” katanya.

PLN Siapkan Infrastruktur

Sementara itu, PLN siap mendukung terwujudnya era kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia. Langkah itu dilakukan untuk mendukung peningkatan ketahanan energi nasional. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, bahwa hingga saat ini PLN mengoperasikan sekitar 20 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik perseroan dan 2 unit SPKLU yang menjadi proyek percobaan dengan para mitra. PLN juga meluncurkan platform digital charge.in yang masih dalam pengembangan. Yang diharapkan dapat menjadi platform tunggal untuk seluruh SPKLU di seluruh Tanah Air. "Era kendaraan listrik telah tiba dan kami pastikan pasokan listrik maupun berbagai infrastruktur kelistrikan seperti SPKLU akan kami siapkan," ungkapnya. Perubahan ekosistem kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik merupakan langkah mewujudkan ketahanan energi. Sekaligus mengubah konsumsi energi impor menjadi energi domestic. Mengurangi biaya operasional transportasi dan mengurangi emisi sehingga lingkungan menjadi lebih bersih. General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Sigit Witjaksono mengatakan, bahwa PLN siap mendukung ketersediaan listrik untuk kendaraan listrik. "Pada prinsipnya PLN UIW Kaltimra siap untuk menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada saat kendaraan listrik sudah masuk ke Provinsi Kaltim," katanya. Menurutnya, saat ini yang dimiliki atau yang sudah terpasang adalah Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU). Yang sudah terpasang di 48 lokasi. Pemasangan SPLU telah dilakukan sejak 2015. "Pemanfaatannya telah digunakan oleh pedagang kaki lima," sebut Sigit Witjaksono. Kata dia, SPLU juga bisa dimanfaatkan untuk motor listrik. Dan 48 titik lokasi yang sudah terpasang SPLU berlokasi di Balikpapan 16 unit, Samarinda 10 unit, Tarakan 16 unit, Berau 2 unit dan Bontang 4 unit. Sementara SPKLU merupakan plug khusus standar kendaraan listrik mobil. "PLN siap menyediakan pada saat kendaraan listrik atau mobil sudah masuk ke Kaltim atau Kaltara," imbuhnya. (fey/eny)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: