Karhutla Turun Drastis

Karhutla Turun Drastis

TANJUNG REDEB, DISWAY - Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Berau pada 2020 menurun drastis. Dibandingkan tahun sebelumnya. Itu diungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Tamrin, Jumat (8/1). Dikatakan, Tahun 2020 hanya ada 4 titik. Di daerah Talisayan, Segah, Sambaliung dan Tanjung Batu.

Itu pun, tambahnya, tidak bisa dikategorikan bencana kebakaran karena alam. Namun masyarakat membakar karena akan membuka lahan. Walaupun pihaknya telah melarang. “Pada Tahun 2020 tidak terjadi kemarau panjang. Bahkan ada fenomena la nina. Ini salah satu penyebab berkurangnya karhutla,” jelasnya kepada Disway Berau. Dia mengatakan karhutla, terparah terjadi pada Tahun 2015 dan 2019. Pada 2019 terjadi kebakaran hutan dan lahan 5.000 hektare. Sementara Tahun 2020 menurun 90 persen. Hanya seluas 14-15 hektare. Di 2021, Tamrin mengaku akan meningkatkan pengawasan. Apalagi jika masyarakat ingin membuka lahan. Sebab ada persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya melapor ke kepala kampung, dan hanya seluas 2 hektare. Sosialisasi menurut Tamrin, akan digencarkan. Di masyarakat, sekolah, kecamatan dan kelurahan. Terkait bahaya kebakaran hutan dan lahan. Sosialisasi bekerja sama dengan masyarakat peduli api. Juga menguatkan pendampingan relawan di 13 kecamatan. (RAP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: