Pendudukan Fighter
BEGITU heboh perpolitikan Amerika Serikat. Tapi jadwal pengesahan hasil Pilpresnya bisa tepat waktu. Jam 03.00 menjelang subuh (kemarin sore WIB), Kongres mengesahkan Joe Biden sebagai presiden terpilih.
Hebohnya ternyata di luar sidang. Heboh sekali. Mencoreng wajah Amerika di seluruh dunia.
Sebenarnya pengesahan itu, di masa lalu, tidak pernah menarik. Tidak pernah dipedulikan orang. Itu lebih sebagai formalitas. Hasil Pilpres itu sudah ”disahkan” di masing-masing negara bagian. Tinggal perlu pengesahan tingkat nasional.
Tapi Presiden Trump ingin beda. Ia masih penuh harap bisa tetap tinggal di Gedung Putih, 4 tahun lagi. Ia belum mau mengaku kalah.
Berbagai upaya ”memutar balik” hasil Pilpres dilakukannya. Sekitar 50 gugatan diajukan ke pengadilan. Semua ditolak. Trump sampai menekan para gubernur yang dari Partai Republik. Terutama di daerah yang kalah tipis. Bahkan Trump sampai memerintahkan agar dicarikan suara tambahan. Di Georgia. Agar bisa menang.
Semua usaha itu gagal.
Lalu menggugat ke Mahkamah Agung.
Juga gagal.
Harapan terakhir adalah di forum pengesahan 6 Januari kemarin. Yang forum itu dipimpin Wakil Presidennya sendiri: Mike Pence.
Trump menekan Pence untuk berani menolak kemenangan Biden. Untuk itu Trump memberikan dukungan berupa tekanan masa dari luar. Maka ia menyiapkan masa sejak sehari sebelumnya. Agar mereka berkumpul di Washington DC. Ia berjanji akan hadir sendiri di tengah-tengah mereka.
Benar saja, tanggal 6 pagi Trump berpidato di situ. Ribuan pendukungnya kian bersemangat. Apalagi ketika Trump mengatakan “Kita sama-sama menuju gedung Capitol,” ujarnya.
Maka masa bergerak dari arah dekat Gedung Putih ke gedung MPR itu. Trump sendiri balik ke Gedung Putih. Ia mengikuti perkembangan dari kantornya. Gedung Capitol itu begitu besar dan tinggi kubahnya. Sampai terlihat dari Gedung Putih.
Seorang demonstran mengatakan berhasil naik ke lantai tiga gedung Capitol dengan cara memanjat scaffolding. Rupanya sedang banyak scaffolding di situ. Itu sebagai persiapan pembuatan panggung untuk pelantikan presiden 14 hari lagi.
Yang lain berhasil naik melalui trap-trap tangga yang begitu tinggi. Mereka masuk ke gedung itu dari berbagai arah pintu. “Kami ke sini diundang presiden,” kata salah seorang demonstran.
Salah satu demonstran itu aktif membuat video. Aktif pula memostingkannya di medsos. Ternyata ia ini bernama Derrick Evans. Dari West Virginia. Ia adalah anggota DPRD yang baru dilantik 1 Desember lalu. Dari Partai Republik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: