Pasar Sangatta Selatan Ditata Ulang

Pasar Sangatta Selatan Ditata Ulang

Kutim, nomorsatukaltim.com – Pasar Sangatta Selatan sebenarnya memiliki bangunan yang permanen. Tetapi pedagang masih enggan berjualan di bangunan permanen tersebut karena merasa sepi pembeli. Tapi Pemkab Kutai Timur (Kutim) mulai bersikap tegas dan akan menata ulang kondisi pasar.

Seperti diketahui bangunan pasar ini akan difungsikan kembali. Beberapa upaya mulai terlihat dilakukan. Mulai dari pembersihan area gedung berlantai dua itu hingga pendataan ulang pedagang. Diketahui, di Pasar Sangatta Selatan itu pedagang lebih senang berjualan di pinggir jalan. Sehingga membuat ruas jalan menjadi sempit.

Sementara dalam waktu dekat Jembatan Masabang yang menghubungkan Sangatta Utara dan Selatan rampung. Otomatis arus kendaraan yang melintas di pasar itu akan semakin padat. Jika tak diantisipasi sejak awal maka kemacetan akut akan terjadi di jembatan yang memang berdekatan dengan pasar itu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, Zaini mengatakan, Pasar Sangatta Selatan itu tengah memasuki proses penataan ulang. Disperindag memprioritaskan penggunaan lapak di lantai pertama. Yang nantinya akan diisi oleh pedagang sayur, buah, dan sembako.

“Kami masih rapat penempatan lapak yang di bawah dulu. Nanti disesuaikan dengan pedagang yang ada,” katanya.

Bangunan pasar sendiri memiliki 205 lapak. Tetapi baru 86 pedagang yang memakai lapak tersebut.  Tersisa 119 lapak yang belum dimanfaatkan pedagang. Selanjutnya, Disperindag akan mendata ulang pedagang yang siap berjualan di bangunan pasar permanen.

“Kami prioritaskan pedagang yang sudah berjualan di area pasar, sambil mendata ulang untuk penempatan lapak dan kiosnya,” sebutnya.

Terpisah, Kepala UPT Pasar, Bohari menyampaikan timnya telah melakukan pendataan jumlah dan jenis pedagang yang akan dimasukkan ke dalam bangunan pasar. Sampai saat ini diketahui jumlah pedagang sudah mencapai 235 orang.

“Berarti masih ada 30 orang lagi yang belum tertampung,” ujarnya.

Untuk antisipasi, Disperindag mungkin akan mengatur waktu jualan pedagang. Agar seluruh pedagang bisa tertampung di bangunan pasar. Seperti pedagang sayur mungkin bisa berjualan mulai subuh hingga menjelang siang. Kemudian akan digantikan pedagang lainnya.

“Mereka itu akan dibuatkan lapak pasar subuh, karena biasanya yang berjualan di atas trotoar itu pedagang sayur aja,” tuturnya. (bct/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: