Komisi 4 DPRD Balikpapan Sepakat PTM Ditunda
Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pemkot mengeluarkan kebijakan penundaan rencana metode Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Penundaan itu datang dari kekhawatiran peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi positif covid.
Komisi IV DPRD Balikpapan yang membidangi kesejahteraan masyarakat, kesehatan dan pendidikan merasa langkah yang diambil pemkot sudah tepat. Sekretaris Komisi IV DPRD Balikpapan Sandy Ardian menyampaikan hal itu. Ia mendukung upaya pemkot menunda rencana pembukaan kembali sekolah. "Kita dukung kebijakan pemrintah," ujarnya, Senin (5/1) kemarin. Menurutnya orang tua harus dapat memahami kondisi ini. Meski hasil angket yang dilakukan Dinas Pendisikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan terhadap orangtua berkata lain. Ya, lebih dari 60 persen orang tua baik dari jenjang SD dan SMP sepakat anaknya kembali belajar di sekolah. Baca juga: PTM di Samarinda Masih 50:50, Sofyan: Kalau Banyak Mudarat Tunda Saja Namun seiring berjalannya waktu, pemerintah menarik kebijakannya PTM. Alias ditunda sampai keadaan membaik. "Karena memang ketika kegiatan belajar mengajar secara tatap muka ini tetap dilaksanakan, hal yang paling khawatirkan adalah kondisi kesehatan terutama anak-anak yang sangat rentan terhadap ancaman virus corona," jelasnya. Sandy menyebut pemkot sudah memperhitungkan risiko yang mesti diambil,ketika harus menunda rencana pembukaan kembali sekolah. Ia mengakui jika banyak juga orang tua yang sudah menginginkan anaknya kembali belajar di sekolah seperti sebelum adanya pandemi. Namun dengan penambahan kasus positif harian yang rata-rata mencapai 90 orang pasien, orangtua berfikir ulang. Risiko penularan terhadap anak-anak ternyata lebih besar. "Pemerintah sudah berhitung ulang dengan kasus yang terus meningkat karena beresiko tinggi. Memang sebagian orang tua ada yang berharap untuk kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka dibuka kembali tapi kita khawatir juga," imbuhnya. (ryn/boy)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: