PTM di Samarinda Masih 50:50, Sofyan: Kalau Banyak Mudarat Tunda Saja
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ditunda sementara waktu. Namun masih ada pekerjaan yang perlu dituntaskan. Masalah jaringan.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Ahmad Sofyan mengingatkan itu. Kawasan Samarinda Utara diantaranya. Yang masuk dalam zona oranye atau waspada. Keputusan itu sendiri memang dilematis. Kawasan tersebut blankspot sehingga PTM menjadi solusi alternatif bagi anak didik untuk belajar. namun dengan peningkatan kasus COVID-19 di Samarinda, Sofyan mewanti-wanti. “Kurang setuju saya (PTM), jangan sampai mudaratnya nanti malah lebih besar,” katanya. Ia menyebut edaran untuk menunda PTM sudah dibuat. Baik oleh kementerian pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. Hingga Dinas Pendidikan Samarinda. “Karena kita melihat kondisi di lapangan adanya penambahan jumlah kasus positif covid, makanya edaran itu dibuat,” sambungnya. Namun, bagaimana dengan pemenuhan sarana dan prasarana pembelajaran jarak jauh di sana. Di kawasan Samarinda Utara. Solusinya adalah memberikan bantuan kuota. Atau membangun menara khusus untuk meningkatkan jaringan. Bisa juga menyediakan sarana wifi di sejumlah sekolah. Kata Sofyan. Keluhan itu sudah pernah ia terima saat November tahun lalu. Dan disampaikan kemudian ke Disdik Samarinda. Sayang tindaklanjutnya ia belum mengetahui. Bahkan katanya lagi beberapa anak bahkan rela menaiki bukit demi mencari jaringan. Itu ia terima berdasarkan laporan hasil resesnya. Baca juga: Pengusaha Beda Pandangan Soal DOB Samarinda Seberang “Nanti saya coba koordinasi lagi dengan Kadisdik bagaimana perkembangan terakhir. Perlu diingatkan lagi pemkot bahwa jaringan harus diperhatikan,” tegas politisi dapil Samarinda Utara ini. Selain itu komisi IV sempat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama asosiasi psikologi anak. Hasilnya, mereka merekomendasikan untuk menunda dulu PTM. “Pertemuannya beberapa hari lalu. Rekomendasi mereka saat ini masih riskan dilangsungkan PTM,” tutup politisi Golkar itu. Terpisah, Kadisdik Samarinda Asli Nuryadin membenarkan wali kota memutuskan menunda PTM sampai waktu yang belum ditentukan. Meskipun teknis di sekolah sudah dipersiapkan. Karena kasus penularan COVID-19 relatif meningkat. “Jadi kita menunggu progres vaksinasi, atau berharap ada penurunan kasus COVID-19. Kita akan mengambil kebijakan berdasarkan keadaan,” kata Asli. Wilayah utara Samarinda dipertimbangkan untuk dibuka. Seperti misalnya wilayah Berambai, Loa Kumbar yang aksesnya relatif sulit. Atau jarang kontak dengan kota. Termasuk juga di Batuah. Minimal orang keluar masuk daerah tersebut. "Itu kita survey dulu. Insyallah nanti hari Kamis (besok) lansung sama Pak wali kota,” tambahnya. Tapi dilihat dulu. “Kita lihat radius tinggal guru sama siswanya. Kalau tinggalnya cuma dekat-dekat situ nanti kita pertimbangkan untuk lansung diujicobakan. Nanti kita lihat beberapa sekolah yang di pinggir. Mudah-mudahan nanti bisa jadi role model,” tutupnya. (das/boy)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: