Rapid Test Antigen Bukan Halangan

Rapid Test Antigen Bukan Halangan

Meski kebijakan kewajiban melampirkan hasil rapid test antigen atau Polymerase Chain Reaction (PCR) diterapkan sejumlah daerah. Animo masyarakat bepergian tetap tinggi.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Masyarakat sudah semakin terbiasa dengan kehidupan normal baru. Bepergian untuk urusan pekerjaan atau pribadi tidak lagi terhalangi. Meski sejumlah aturan terus diterapkan pemerintah. Sebagai syarat aman bepergian. Frekuensi bepergian calon penumpang melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMSS) Balikpapan tidak terpengaruh aturan baru itu. Meski kebijakan kewajiban melampirkan hasil rapid test antigen atau Polymerase Chain Reaction (PCR) diterapkan sejumlah daerah. Pemerintah pusat diketahui telah mengganti aturan perjalanan. Yang sebelumnya menggunakan rapid test antibodi menjadi rapid test antigen mulai 18 Desember 2020. "Sejauh ini animo masyarakat bepergian tetap tinggi. Khususnya dari Balikpapan. Ini terbukti dengan adanya saat awal penerapan kebijakan tersebut antrean pelayanan antigen cukup banyak," kata General Manager Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Barata Singgih Riwahono usai konferensi pers mendampingi Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memantau penerapan antigen di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Senin (4/1). Menurut Barata, tingginya animo masyarakat bepergian tersebut terbukti.  Bahwa data selama Natal dan dan tahun baru kemarin mencapai 10-11 ribu penumpang datang dan berangkat. "Dengan demikian kebijakan yang diterapkan tersebut tersosialisasi dengan baik. Rapid test ini punya akurasi dan harga terjangkau. Sehingga kami berasumsi masyarakat mungkin tidak terlalu signifikan terhadap penurunan penumpang," jelasnya. Untuk itu, pihaknya menilai animo masyarakat untuk berpergian menggunakan transportasi udara masih tinggi. Dalam statistik pihaknya pada Natal dan tahun baru merupakan masa peak season. Sehingga tak pengaruhi animo masyarakat. Sementara pada saat memasuki Januari - Maret merupakan masa low season. Yang dipastikan akan turun. “Dalam kondisi normal pun turun. Kondisi itu berulang dari data statistik kami," ungkapnya. Ia menyebut perbandingan jumlah penumpang akan dilihat dari hari ke hari. Bukan dari tahun-tahun sebelumnya. Karena kondisi tersebut sebelum COVID-19. "Maka perbandingan selama covid. Mungkin kita akan bandingkan bulan Januari dengan Desember. Baru akan kelihatan," tukas Barata. Dalam kondisi low season penumpang diperkirakan sekitar 7 ribu. Apabila dibandingkan dengan kondisi normal turun 40 persen. Mengingat kondisi masa pandemi. "Masih susah untuk mengejar dalam kondisi normal karena masih dibatasi. Mudah-mudahan dengan vaksin segera pulih," tandasnya. Ada beberapa strategi yang dilakukan pada tahun ini untuk tetap mempertahankan trafik. Pihaknya berupaya meningkatkan pelayanan secara kualitas. Hal itu untuk menjaga kenyamanan para penumpang yang menggunakan akan transportasi udara. Sementara itu, sejak diberlakukannya kebijakan rapid tes antigen tersebut. Sejak 18 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021. Yang melakukan pemeriksaan antigen sebanyak 2.879 penumpang. Sedangkan yang rapid test antibodi 372 penumpang. "Sehingga 89 persen menggunakan layanan rapid test antigen. 11 persen antibodi," pungkasnya. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: