2 Kali Bocor, PDAM Kukar Bakal Pindah Pipa Distribusi di Belakang Aspol

2 Kali Bocor, PDAM Kukar Bakal Pindah Pipa Distribusi di Belakang Aspol

Kukar, nomorsatukaltim.com – Kebocoran pipa berdiameter 8 dan 10 inci milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mahakam, Kukar di sekitaran Jalan Pattimura, Kelurahan Panji, Tenggarong. Membuat perusahaan penyedia air bersih itu jera. Karena kejadian serupa sudah terjadi dua kali.

Sebagai tindak lanjut, PDAM Kukar berencana memindahkan pipa distribusi air. Terkhusus untuk pipa yang mengalir dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) I Sukarame. Agar tidak menyebabkan kerugian lagi di masa mendatang.

Diketahui kebocoran pipa yang terjadi pada Sabtu 2 Januari 2021 itu membuat distribusi air sempat macet. Dampak lebih parahnya malah terjadi banjir dadakan. Yang paling parah terdampak adalah di kawasan Asrama Polisi (Aspol) Cempaka 1 Tenggarong.

Terdapat 10 rumah yang terkena banjir lumpur. Aliran deras air PDAM membawa material tanah turun. Meluber hingga ke badan jalan.

Ditambah memang pipa yang bocor tersebut berada dekat penampungan IPA I Sukarame. Aliran yang cukup deras, membuat genangan lumpur terjadi dengan sangat cepat.

Atas kejadian itu, petugas PDAM langsung melakukan maping. Mengecek lokasi baru yang cocok untuk membuat aliran pipa baru.

"Besok (Senin) mau maping untuk memindahkan, melihat dari segi keamanan juga terjamin, dampak yang ditimbulkan tidak langsung ke masyarakat," ujar Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Mahakam Suparno, Minggu 3 Januari 2021.

Namun saat ini, Suparno mengklaim seluruh proses sudah selesai. Baik perbaikan sambungan pipa, pelayanan pendistribusian air ke masyarakat. Termasuk pembersihan di areal masyarakat yang terdampak langsung.

Perbaikan dijelaskan Suparno pada pukul 15.00 hari Sabtu. Dan pelayanan ke masyarakat berangsur-angsur normal kembali. Air PDAM sendiri mulai tidak mengalir ke rumah pelanggan pada pukul 8 pagi di hari kejadian kebocoran pipa tersebut.

Suparno pun memastikan, kejadian ini murni karena faktor alam. Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi yang mengguyur Tenggarong dalam beberapa hari terakhir. Membuat struktur tanah menjadi labil. Mengakibatkan permukaan tanah menurun, termasuk tanah yang menopang pipa distribusi air tersebut.

"Bahwa kejadian ini murni faktor alam, tidak ada kesengajaan," pungkas Suparno. (mrf/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: