Tembus Rp 9,9 Triliun, Investasi di Balikpapan Didominasi Infrastruktur

Tembus Rp 9,9 Triliun, Investasi di Balikpapan Didominasi Infrastruktur

Balikpapan. nomorsatukaltim.com -  Proyek infrastruktur mendongkrak realisasi investasi di Kota Balikpapan. Yang meningkat tajam hingga triwulan III-2020 mencapai Rp 9,9 triliun. Angka itu mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun lalu. Dimana realisasi investasi 2019 sebesar Rp 2,8 triliun.

Data tersebut berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMP2T) Kota Balikpapan. Merujuk data tersebut, kenaikan signifikan terjadi pada triwulan III. Padahal triwulan II-2020 baru mencapai Rp 1,7 triliun. Kepala Bidang Penanaman Modal DPMP2T Sentot Prasasto mengatakan, memasuki triwulan III realisasi investasi sejalan dengan infrastruktur yang tengah berjalan. Yaitu proyek perluasan kilang Balikpapan dan jalan tol. "Artinya pada tahun ini di triwulan III proyek infrastruktur memberikan kontribusi yang besar pada nilai investasi di Balikpapan," kata Sentot Prasasto saat dijumpai, baru-baru ini. Dari nilai investasi yang terhimpun terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dari PMA terhimpun sebesar Rp 426 miliar di 2020. Kemudian PMDN sebesar Rp 9,5 triliun. Dengan total proyek sebanyak 732 dan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 5.157 orang. Dari perolehan investasi triwulan III-2020 tersebut maka target realisasi investasi Kota Balikpapan pada tahun ini telah tercapai. Kata Sentot, sampai akhir 2020 sesuai rencana strategi adalah Rp 3 triliun. "Target nilai investasi telah tercapai. Karena di triwulan III mendapat tambahan investasi sebesar Rp 7 triliun," tandasnya. Semenjak tahun lalu dan 2020 ini nilai investasi didominasi pada proyek infrastruktur. Seperti pembangunan jalan tol dan perluasan kilang Balikpapan. Selanjutnya sektor jasa lainnya. Seperti sektor pendukung dari pengolahan minyak di Balikpapan. "Sektor jasa lainnya ini banyak juga seperti supplier dan lainnya. Itu yang mendukung pekerjaan proyek perluasan kilang," imbuh dia. Disinggung mengenai potensi sektor apa saja pada tahun 2021. Sentot mengatakan sektor infrastruktur masih akan mendominasi investasi. Selanjutnya sektor jasa dan perdagangan. "Karena tahun depan pemulihan ekonomi terus dimasifkan oleh pemerintah. Maka perbaikan ekonomi pun akan berjalan. Restoran dan perhotelan akan lebih baik," ujarnya. Sementara target nilai investasi akan naik 5 persen dari realisasi sebelumnya. Kenaikan target yang dimaksus sesuai dengan renstra. Dia menambahkan dengan Undang-Undang Cipta Kerja akan sangat mendukung proses investasi. Selain itu, kemudahan-kemudahan akan terus diberikan dalam hal pelayanan. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: