60 Persen Orang Tua Murid SMP N 3 Tenggarong Sepakat PTM

60 Persen Orang Tua Murid SMP N 3 Tenggarong Sepakat PTM

Kukar, nomorsatukaltim.com – Wacana dilakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Kutai Kartanegara semakin abu-abu saja. Padahal tahun ajaran baru menyisakan beberapa hari lagi. Orang tua murid yang harus didapat persetujuannya terpisah menjadi dua kubu. Ada yang mau, ada pula yang tidak.

SMP N 3 Tenggarong sudah melakukan rapat dengan orang tua murid dan komite sekolah beberapa hari lalu. Hasilnya adalah, 60 persen lebih orang tua siswa sepakat PTM digelar. Alasannya sudah lelah dengan metode pembelajaran daring. Sisanya tidak sepakat. Karena masih khawatir dengan penularan COVID-19.

Atas hasil ini, SMP N 3 Tenggarong tetap bisa menjalankan PTM asal mendapat persetujuan dari pemkab. Skemanya pun sudah disiapkan sejak beberapa waktu lalu.

"Kalau kami ini pada prinsipnya siap aja," jelas Sariani saat dihubungi Disway Kaltim, Senin 28 Desember 2020.

Skema yang telah disiapkan sekolah menengah itu di antaranya menyiakan rapid tes bagi siswa dan guru. Rencananya menggunakan rapid tes antigen.

Tiap ruangan pun bakal dibagi dan diisi lebih sedikit murid. Sebanyak 11 murid saja. Selain itu memastikan 3M dilaksanakan, Menjaga Jarak, Memakai Masker dan Mencuci Tangan Menggunakan Sabun. Sebelum masuk ke lingkungan sekolah, wajib menggunakan thermo gun. Dan menyiapkan hand sanitizer.

Mekanisme awal, per kelas hanya dijatahi dua hari untuk proses PTM. Yakni Jadi Kelas 7 pada hari Senin-Selasa, Kelas 8 pada hari Rabu-Kamis. Dan Kelas 9 pada hari Jumat-Sabtu. Selain jatah hari yang ditetapkan, murid tidak sekolah. Belajar di rumah masing-masing.

Waktu belajarnya pun lebih singkat. Per jam pelajaran hanya 30 menit saja. Sehingga pada jam 12 siang. PTM sudah kelar. Tanpa pemberlakukan jam istirahat. Pun kantin tidak diperkenankan buka.

Sementara bagi yang orang tuanya tidak mau digelar PTM. Tidak akan diabaikan. Anaknya tetap bisa mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya.

"Yang gak setuju PTM, tetap belajar online," jelas Sariani lagi.

Jika secara instansi, SMP N 3 Tenggarong siap menggelar PTM. Berbeda halnya saat Sariani ditanya sebagai individu. Ia mengaku tahun ajaran baru ini tetap lebih efektif menerapkan pembelajaran daring. Melihat tingkat penularan COVID-19 di Kukar belum juga melandai.

Malah Kukar saat ini masih anteng dengan status zona merahnya. Di mana berdasarkan keputusan bersama 4 Menteri. Daerah zona merah dilarang untuk menggelar PTM.

Karenanya Sariani secara pribadi menyarankan untuk tetap fokus ke penanganan pandemi terlebih dahulu. Jika memang situasinya sudah membaik, baru berbicara mengenai pembelajaran secara langsung di sekolah.

"Jangan sampai ada klaster sekolah. Karena ada sekitar 1.000 lebih murid di SMP N 3 Tenggarong," pungkas Sariani. (mrf/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: