Pahala Muda
SIAPA tahu pepatah ini benar: orang baik berkumpulnya dengan orang baik.
Saya tahu Pahala Nugraha Mansury adalah orang baik. Bahkan sangat baik. Entahlah kalau ia berubah setelah itu. Saya dengar belum berubah kok.
Maka saya termasuk yang senang mendengar Pahala diangkat menjadi wakil menteri BUMN. Ia dipilih untuk menggantikan insinyur fisika nuklir Budi-Sadikin –yang naik kelas menjadi menteri kesehatan.
Pahala adalah bintang muda yang sangat cemerlang. Di dunia perbankan. Saya sempat bimbang: Budi Sadikin atau Pahala. Yang terbaik. Yang harus naik menjadi direktur utama Bank Mandiri saat itu. Dua-duanya hebat. Dua-duanya sangat layak.
Sebenarnya tiga orang yang sangat layak untuk jabatan itu, saat itu. Satunya lagi adalah Riswinandi. Yang saat itu menjabat wakil direktur utama Bank Mandiri.
Saya pun ajak bicara Pak Ris. Saya beritahukan padanya bahwa ia sangat layak menjadi dirut Bank Mandiri. Lantas saya minta maaf padanya. Saya memilih yang lain.
Pertimbangan pun saya beritahukan apa adanya padanya: bahwa ia sudah akan pensiun 1,5 tahun lagi.
Untuk ukuran sopan santun sebenarnya lebih baik kalau ia yang diangkat menjadi dirut. Sekaligus sebagai penghargaan atas prestasinya. Toh hanya untuk 1,5 tahun.
Setelah itu barulah pilihan satunya tadi dinaikkan. Toh pilihan satunya itu masih sangat muda. Harus sabar untuk antre.
Tapi kepada Pak Ris saya sampaikan alasan saya: jabatan top eksekutif itu tidak boleh sering-sering ganti. Sekarang ganti, 1,5 tahun lagi ganti lagi. Itu kurang menjaga stabilitas manajerial.
Maka saya sampaikan padanya, tetaplah saja jadi wakil dirut. Sampai pensiun.
Itu pun kalau ia mau. Sebab, calon dirutnya, saat itu, jauh lebih muda darinya. Apakah ia rela dipimpin oleh anak yang jauh lebih muda.
Kalau, misalnya, ia tidak rela, saya bisa carikan jalan lain. Ia sangat pantas menjadi direktur utama di BUMN mana pun. Terutama yang bergerak di bidang keuangan.
Ternyata beliau sangat rela yang muda yang naik. Ia tetap di jabatannya itu sampai pensiun. Tetap dengan sikap yang sangat baik. Tidak merasa ”kok dipimpin anak yang masih muda”.
Yang demikian itu sekaligus untuk ujian bagi yang muda tadi. Apakah ketika menjadi atasan orang yang lebih senior anak muda tadi bisa membawa diri dengan baik. Kalau ia lolos berarti ia memang kader pimpinan yang sangat baik untuk level yang lebih tinggi.
Belakangan saya dengar, Pak Ris diangkat menjadi direktur utama PT Pegadaian. Yang skala usahanya juga sangat besar. Yang prestasi korporasinya selalu mencengangkan. Sampai sekarang.
Dan anak muda itu ternyata juga terus menanjak. Sampai akhirnya, kini, diangkat menjadi menteri kesehatan.
Waktu itu saya juga ajak Pahala untuk bicara empat mata. Saya beritahukan padanya bahwa ia sangat layak jadi dirut Bank Mandiri. Tapi saat itu ia betul-betul masih sangat muda. “Terlalu mengejutkan,” kata saya. “Baiknya Anda sedikit sabar. Kalau prestasi Anda seperti ini terus, Anda, suatu saat, pasti bisa jadi Dirut,” kata saya.
Saat itu, saya sebenarnya melihat sedikit kekurangannya. Untuk jabatan level CEO perusahaan besar. Pahala terlalu pendiam. Khas orang keuangan. Dan memang ia orang keuangan asli. Sejak pendidikannya di Universitas Indonesia sampai pun di lanjutannya di Amerika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: