Produk 5 UMKM Masuk Hotel

Produk 5 UMKM Masuk Hotel

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pemerintah berupaya meningkatkan omzet usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lewat jaringan perhotelan dan jasa akomodasi.

Upaya itu diwujudkan melalui penandatanganan kerja sama para pengusaha UMKM di Balikpapan bersama PT AAPC Indonesia dan Bank Negara Indonesia (BNI). "Kita turut mendukung sektor UMKM dengan melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama guna mendukung program pemerintah terkait peningkatan dan penggunaan produk dalam negeri melalui pemberdayaan UMKM di kaltim,” ujar Dirjen Kementerian Perdagangan Dalam Negeri Syailendra, di Hotel Novotel Balikpapan, Selasa (22/12/2020). Menurutnya, kegiatan itu sebagai komitmen Kementerian Perdagangan dalam melaksanakan arahan Presiden RI Joko Widodo. Yang telah mencanangkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada 14 Mei 2020. Itu untuk mendorong peningkatan konsumsi produk dalam negeri, khususnya produk UMKM. "Poin penting perjanjian kerja sama ini adalah koordinasi antar-pihak terkait, pertukaran data dan informasi serta pembinaan terhadap UMKM," katanya. Menurutnya, pemerintah sengaja memilih kerja sama UMKM dengan jaringan perhotelan dan jasa akomodasi untuk memudahkan penyerapan produk-produk UMKM. "Kalau satu-satu kan hotel itu (terasa) terdampak. Tapi jaringan, dengan 150 hotel dan sekitar 38 ribu kamar kan terserap produknya," katanya. Ia menyebut akan mengevaluasi kembali kendala-kendala kerja sama UMKM yang mampu diserap perhotelan. Sebab dari 230 nama UMKM, yang terserap baru hitungan jari. Yakni, hanya 5 UMKM yang mampu diterima untuk bekerjasama. "Berartikan harus kita kurasi lagi apa masalahnya," katanya.   Ia mencontohkan dua daerah di provinsi lainnya. Ada UMKM yang menyediakan sandal khusus hotel. Dari sisi kualitas sudah dinilai sangat baik, hanya saja terbentur dengan harga satuannya. "Ternyata mereka (UMKM) memerlukan alat untuk mempercepat proses produksi. Kita fasilitasi, sekarang sudah kontrak kerja sama. Kita mau lihat ini yang 230 itu kenapa. Supaya kita bisa treatment kemudian kita kontrak dia," imbuhnya. Senior Directur Accor Helmi Kurniawan menyebut Balikpapan menjadi kota kelima setelah Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Bandung, dan kota lainnya yakni Bali. "Untuk (kerjasama) UMKM memang setiap kota jumlahnya berbeda-beda," ujarnya. Ia mengaku pihak hotel baru membuka peluang bekerja sama dengan lima UMKM se-Kalimantan Timur. Padahal jumlahnya cukup banyak, yakni 230 UMKM yang terdaftar. Pemilihan UMKM itu berdasarkan kurasi Accor bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan. "Tentu saja ini tahap awal. Sejalan pembinaan dari Kementerian Perdagangan, mudah-mudahan ke depannya akan terus bertambah," imbuhnya. (ryn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: