Diskes Kukar Siapkan 36 Nakes Vaksinator COVID-19

Diskes Kukar Siapkan 36 Nakes Vaksinator COVID-19

Kukar, nomorsatukaltim.com – Pemkab Kutai Kartanegara mulai mempersiapkan diri untuk distribusi vaksin COVID-19. Diketahui vaksin buatan perusahaan asal China itu sudah masuk ke Indonesia pada 6 Desember 2020 lalu. Dan kini mulai dipersiapkan untuk didistribusikan lagi ke seluruh provinsi di Indonesia.

Sebelumnya diberitakan Kukar akan mendahulukan tenaga kesehatan. Untuk divaksin lebih dulu. Datanya sudah disiapkan. Kenapa nakes, karena mereka dianggap yang paling rentan terhadap paparan virus corona. Setelah itu, baru akan diberikan pada masyarakat umum.

Terbaru, Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar bahkan sudah menyiapkan tenaga vaksinator. Sebanyak 36 tenaga kesehatan dari Kukar ikut pelatihan. Bersama 493 tenaga kesehatan lainnya. Dari seluruh daerah di Kalimantan Timur (Kaltim).

Nantinya, tiap-tiap puskesmas dan rumah sakit di Kukar, bakal punya dua tenaga vaksinator. Yang tugasnya bakal melakukan vaksinasi COVID-19. Pelatihan itu sendiri baru diikuti nakes dari fasilitas kesehatan negeri.

"Itu untuk yang (faskes) negeri, (faskes) swasta bakal segera dilakukan pelatihan juga," ujar Kepala Diskes Kukar Martina Yulianti dalam rilisnya, Rabu 23 Desember 2020.

Pelatihan terkait penyiapan tenaga vaksinator dilakukan selama dua hari. Di bawah koordinasi Diskes Kaltim. Kurang lebih sepekan yang lalu.

Tidak ada pelatihan khusus. Martina mengatakan karena proses vaksinasi untuk COVID-19, tidak jauh berbeda dengan vaksin lainnya. Sama saja. "Tidak ada yang berbeda cara memaksinnya, vaksinnya saja yang berbeda," lanjut Martina.

Diketahui, vaksin COVID-19 akan datang secara bertahap ke Indonesia. Disebut-sebut pada Januari 2021 bakal datang sebanyak 1,8 juta vaksin lagi. Terus-menerus secara bertahap.

Untuk Kaltim sendiri, disebutkan bakal mendapat jatah sebanyak 2,2 juta vaksin. Penerima vaksin sendiri diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS.

Vaksin hanya diberikan kepada kelompok usia 18-59 tahun. Namun tidak dianjurkan kepada pasien penyakit komorbid. Karena bakal dikhawatirkan memberikan risiko efek samping yang dapat membahayakan tubuh si pasien. (mrf/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: