Masyarakat Kutim Sambut Gembira Vaksin COVID-19 Gratis
Kutim, nomorsatukaltim.com- Meski pendistribusian vaksin COVID-19 belum terlaksana, namun masyarakat Kutim menyambut gembira keputusan pemerintah menggratiskan vaksin tersebut.
Mereka mengaku bersedia mengikuti program vaksinasi selama sudah dinyatakan aman. Marsha (32), misalnya, mengaku senang atas pemberian vaksin gratis tersebut. Harapannya, ketika semua masyarakat bisa mendapatkan vaksin, maka penularan COVID-19 bisa ditekan. Ujungnya, perekonomian pun kembali berjalan. “Saya bersedia saja, lebih cepat ekonominya pulih, jualannya cepat laku,” ucapnya kepada media ini, Selasa (22/12/2020). Wanita yang berprofesi sebagai marketing properti tersebut mengaku, bisnis propertinya lesu selama pandemi COVID-19 ini. Karenanya, jika vaksin COVID-19 diberikan secara cuma-cuma, ia berharap seluruh masyarakat bisa mengakses vaksin tersebut dan penularan virus corona bisa dihentikan. “Soalnya, investor wait and see. Duitnya dipendam, terus properti turun karena mereka pada takut ekonomi lesu,” ucapnya. Senada, Heril (37) juga mengucap syukur karena akhirnya vaksin COVID-19 diberikan tanpa dipungut biaya. Pasalnya, hal tersebut bisa meringankan beban ekonominya di tengah tekanan pandemi COVID-19 ini. “Kalau gratis, alhamdulillah meringankan ekonomi ya, karena, daripada buat beli obat ini uangnya digunakan untuk yang lain-lain,” tuturnya. Pria yang bekerja di salah satu perusahaan tambang ini mengaku, siap disuntik vaksin selama terbukti aman. Saat ini pekerjaannya mengharuskan bertemu dengan banyak orang, sehingga vaksin COVID-19 bisa memberikan rasa lebih aman. “Kalau gratis, sama-sama boleh (ikut vaksin),” ujarnya. Ia pun mengharapkan ini bisa terealisasi dengan cepat dan sesuai jadwal. Meskipun secara bertahap penyalurannya. “Lebih cepat lebih baik, untuk kebaikan masyarakat secara luas,” harapnya. Terpisah, Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim belum bisa angkat bicara terkait hal ini. Kepala Diskes Kutim, dr Bahrani belum mendapat kabar lebih lanjut dari Diskes Kaltim. “Masalah vaksin belum bisa berbicara banyak,” ujarnya. Sebelumnya, Diskes Kutim telah melakukan pendataan terkait pihak yang diprioritaskan mendapatkan vaksin pertama kali. Yakni tenaga kesehatan (nakes) seperti perawat dan dokter. “Termasuk petugas tracing yang berhubungan langsung dengan masyarakat terduga terpapar,” tutupnya. (Oke/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: