Asa Milenial Hidupkan Pasar Seni Kukar

Asa Milenial Hidupkan Pasar Seni Kukar

Kukar, nomorsatukaltim.com - Pasar Seni. Sebuah komplek pasar yang berada tepat disamping Museum Mulawarman. Istana milik Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Ditempat inilah, menjadi pusat kerajinan dan souvernir khas Tenggarong dijajakan. Memanjakan para wisatawan yang berburu buah tangan. Sebagai bukti pernah menginjakkan kaki di Kota Raja. Sebutan lain Tenggarong.

Sempat berjaya. Perlahan tapi pasti, kejayaan Pasar Seni Tenggarong mulai meredup. Lapak atau kios yang seyogyanya diisi pedagang kerajinan kesenian khas Kukar, kosong melompong. Bahkan beberapa tahun lalu, hanya beroperasi kembali ketika gelaran Pesta Erau. Setelahnya, tidak buka lagi.

Namun asa Pasar Seni untuk bangkit mulai ada lagi. Lapak atau kios kosong, yang gelap seperti tak bertuan. Disulap menjadi lebih berwarna dan kembali ramai. Itu semua terwujud dari para tangan milenial yang berhasil menyulap Pasar Seni menjadi berseri lagi. Dengan membuka kedai dengan konsep ala anak muda, kekinian. Namun tidak mengubah bangunan dan suasana asli.

Salah satunya dilakukan oleh Kedai Cerita Roti Bakar yang turut mewujudkan revitalisasi Pasar Seni, mengedepankan slogan saling support saling jaga. Pemiliknya adalah Ira. Dara usia 23 tahun ini. Bersama tiga owner lainnya Fajar, Shandy dan Rangga. Menabur uang di Pasar Seni. Berinvestasi mencari cuan. Sembari kembali menghidupkan tempat yang punya banyak histori itu.

Cerita Roti Bakar coba menjadi kedai pelopor roti bakar kekinian yang pertama di Kota Raja. Menyediakan fasilitas Dine In, dengan harga kaki lima kualitas bintang lima. Menyediakan bermacam roti bakar. Dengan mocktail sebagai penghilang dahaganya. Tidak mau sama dengan roti bakar yang dijual orang lain. Untuk menarik minat, modifikasi pun dilakukannya. Serta cita rasa baru yang belum ada dijual oleh orang lain.

"Lebih untuk mencari peluang, bikin Pasar Seni booming lagi, lama banget kan redup, kita pengen hidupin lagi," ujar wanita berjilbab ini.

Ira dan partnernya ingin menciptakan kultur, "Belum ke Tenggarong kalau belum ke Pasar Seni." Dengan maksud lain, punya misi jadi tempat wisata baru di Kukar.

pasar

Dengan slogan  "saling support saling jaga". Tentu para pelaku usaha yang ada di Pasar Seni  tidak bekerja sendiri. Saling back up. Menciptakan sebuah kawasan yang ketika orang ke Pasar Seni tidak hanya merasakan satu tempat dalam satu waktu. Seperti food court lah konsepnya.

"Bagi pecinta kopi, bisa berkunjung ke KopiHak, Serenata, dan Eroh serta ada kedai lain yang menyediakan makanan lain seperti Mieknya, Dua Sudut, dan Berus,” ujar Ira.

Berbicara apakah akan menyiapkan konsep khas asli Kukar. Tentu itu sudah terlintas di benaknya sebagai ide jangka panjang. Tapi nanti dulu, saat ini masih berkutat pada konsep awal. Mencari peminat dan pasar dahulu.

"Baru deh perlahan kita ciptakan identitas khas Kukar," pungkasnya. (mrf/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: