Penjualan Emas Perhiasan Turun, Gaet Pembeli dengan Perbanyak Model

Penjualan Emas Perhiasan Turun, Gaet Pembeli dengan Perbanyak Model

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Tingginya permintaan logam mulia tak turut serta mengerek permintaan terhadap perhiasan. Permintaan emas perhiasan justru mengalami penurunan. Mengingat kunjungan atau pembeli harus datang ke toko.

Penurunan permintaan emas perhiasan ini dirasakan pemilik Toko Emas Junior Harmonis II, Syahruddin. Menurutnya, sepanjang pandemi permintaan akan emas perhiasan turun 50 persen. Apabila dibandingkan tahun sebelumnya. "Permintaan masih belum normal. Biasanya paling ibaratnya separuh dari tahun sebelum corona datang," kata Syahruddin di sela aktivitasnya melayani pelanggannya, Kamis (17/12/2020). Selain turunnya permintaan, jumlah pelanggan yang datang mayoritas menjual. Hal itu karena kondisi ekonomi saat pandemi. Di mana masyarakat juga harus bertahan secara ekonomi. "Turun 50 persen. Rata-rata penyebabnya orang enggan berkunjung ke pasar. Karena masyarakat juga mengurangi atau menghindari dari kerumunan. Kalau ada uang lebih baru beli," tandasnya. Karakternya, saat ini permintaan emas perhiasan lebih pada satuan yang kecil. Menurutnya, pada awal bulan akan ramai pembeli. Namun memasuki akhir bulan akan ada yang menjual atau tukar tambah. "Awal bulan ramai, akhir bulan banyak yang jual. Kalau sekarang ini banyak yang beli masih tanggal muda," terang Syahruddin. Adapun strategi yang dilakukan untuk menjaga omzet penjualan. Pihaknya mengeluarkan model baru dengan satuan kecil. "Karena peminat satuan kecil banyak. Maka model yang ada diperbanyak. Kalau dulu orang memilih beli emas perhiasan dengan satuan yang besar. Yang terpenting modelnya," ujarnya. Dalam satu bulan di masa pandemi, tokonya bisa menjual sekitar 1-2 kilogram. "Untuk stok kami ambil dari Surabaya. Kemudian yang kami jual adalah emas 75 persen dengan 18 karat," sebut Syahruddin. Ia berharap pandemi dapat segera berlalu. Sehingga penjualan kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan harga emas perhiasan saat ini berkisar Rp 750 ribu per gram. Dari sebelumnya pada awal tahun 2020 sebesar Rp 600 ribu. "Naik turun harganya. Kenaikan harga karena ikut terkerek pada harga logam mulia. Pergerakan harga logam mulia memberikan pengaruh pada harga emas perhiasan," tukasnya. Salah seorang pembeli, Yanti, mengaku membeli emas perhiasan karena baru mendapatkan bonus di akhir tahun. "Untuk investasi sih. Orang kan beda-beda ya ada yang perhiasan ada ke lainnya," sebutnya. Alasannya memilih investasi emas karena pergerakan kenaikan emas begitu cepat. Sehingga pihaknya memutuskan untuk menginvestasikan emas untuk jangka panjang. (fey/eny)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: