Jelang Natal dan Tahun Baru 2021, Disperindag Kutim Pelototi Harga

Jelang Natal dan Tahun Baru 2021, Disperindag Kutim Pelototi Harga

Kutim, nomorsatukaltim.com - Harga bahan pokok di Kutai Timur (Kutim) berpeluang naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Karenanya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim mewaspadai beberapa bahan pokok yang kerap naik harganya di penghujung tahun.

Kepala Disperindag Kutim, Zaini mengakaui, jika pihaknya selalu mengawasi kenaikan harga beberapa komoditi kebutuhan dasar seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai. Sebab tiga jenis bahan pokok tersebut termasuk yang paling sering mengalami kenaikan harga. Selain juga telur ayam.

"Bawang merah, bawang putih, dan cabai itu yang paling sering naik harganya," ucap Zaini.

Saat ini memang kondisi tiga komoditas tersebut terbilang aman. Harga dan stok barang masih dalam batas normal. Tetapi Disperindag tetap mewaspadai kenaikan harga. Mengingat permintaan konsumen untuk ketiga bahan pokok itu selalu tinggi menjelang Natal dan Tahun Baru.

"Karena sering dipakai untuk membuat bumbu. Tapi sejauh ini harga masih aman," ungkapnya.

Untuk langkah antisipasi, pihaknya selalu mengingatkan pada para pedagang khususnya di Pasar Induk Sangatta untuk tak semena-mena menaikkan harga.

Terutama untuk komoditas bawang merah, bawang putih, dan cabai. Proses distribusi pun diawasi dengan ketat.

"Kami sering mengawasi dan selalu mengingatkan para pedagang besar jangan sembarangan menaikkan harga. Memang sejauh ini harga tiga komoditas itu masih normal. Tetapi kami selalu pantau kondisinya," imbuhnya.

Sejauh ini memang untuk mengecek perubahan harga, Disperindag Kutim harus terjun langsung ke pasar. Metode lainnya seperti memantau harga melalui proses digitalisasi belum dimiliki. Tapi dirinya memastikan jika ada perubahan harga, tiap UPT Pasar pasti akan melaporkan ke Disperindag.

"Kalau ada perubahan harga biasanya kami cek dulu di lapangan dari distributornya atau pedagang yang agak nakal naikkan harga," ucapnya

Ia juga tak henti-hentinya mengingatkan para pedagang untuk tak menaikkan harga sesuai keinginan mereka. Walau trend di Kutim, jika ada kenaikan harga selalu tak berlangsung lama.

"Tapi Alhamdulillah biasanya kenaikkan harga cepat berubah karena kadang faktor pengiriman yang menghambat," tandasnya. (bct/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: