Malu Tak Kunjung Kerja, Jadi Alasan Dedik Nekat Berenang ke Malang
Dedik Purnomo (27) bikin gempar warga Balikpapan. Gara-gara aksinya berenang ke Malang, Jawa Timur. Apa yang mendasari wong Ngalam ini pulang kampung dengan nekat berenang di laut lepas?
nomorsatukaltim.com - DEDIK merantau dari Kota Apel ke Kota Minyak sejak Agustus 2020. Di Balikpapan, ia menumpang tinggal dengan kakaknya, di salah satu perumahan di Jalan Ruhui Rahayu III, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. Seperti perantau pada umumnya, hijrahnya ia dari Malang ke Balikpapan demi mendapat pekerjaan. "Awalnya merantau tapi belum dapat kerjaan sampai sekarang," ujarnya. Dedik menjelaskan, dirinya merasa sungkan lantaran tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Sehingga hanya merepotkan kakaknya. "Saya kan enggak punya uang. Intinya saya enggak mau ngerepotin kakak saya. Saya juga sungkan nginap di sini terus," jelasnya. Didorong perasaan itu lah, yang kemudian memberatkan dirinya untuk segera pulang ke kampung halaman dengan berenang ke Malang. Namun sayang, dirinya tak cukup kuat menerjang lautan. Hingga akhirnya dia mengalah dan hanya mengikuti ombak. Mengandalkan galon yang dipersiapkan dari rumah kakaknya, dan membawa tas yang berisikan sejumlah pakaian, ia mulai menyusuri laut dari kawasan Pulau Tukung. "Pertama-tama saya renang aja. Habis itu capek, ya udah ikut ombak," tambahnya. Dedik pun sempat diteriaki oleh sejumlah orang yang berada di kawasan Pelabuhan Semayang Balikpapan saat itu. Namun, dirinya yang sudah kalap mata tetap nekat melanjutkannya. "Ada sih kemarin yang teriak, udah biar aja. Aku juga udah enggak kuat, udah muntah-muntah juga kemarin," ujarnya. Sementara itu kakak Dedik, Arul Purwanto (32) mengaku, adiknya memang memiliki keinginan bekerja yang tinggi di Balikpapan. Hanya saja, lantaran sempat mengalami kecelakaan hingga alami koma setidaknya 9 bulan, membuat kondisi fisik Dedik tidak seperti orang sehat pada umumnya. "Beberapa tahun silam itu pernah kecelakaan. Jadi itu kondisinya sendiri sudah enggak normal. Secara fisik, secara pikiran, sudah berkurang," ujar Arul. Meski begitu, dia menambahkan, Dedik sendiri sebelumnya sempat bekerja. Dengan dua pekerjaan yang berbeda. "Dia sempat jualan bakso di sini, sempat juga kerja di teman saya di taman," jelasnya. Namun karena kondisi fisik, akhirnya berhenti juga. Tidak sampai di situ, Arul juga dibantu oleh rekan-rekan sesama satu komunitas Aremania yang berada di Balikpapan, guna mencarikan pekerjaan untuk Dedik. Namun nihil, Dedik juga tak kunjung mendapat pekerjaan. "Nah, dari pihak teman-teman paguyuban Aremania Balikpapan juga membantu mencarikan pekerjaan, cuma untuk kondisinya kan enggak memungkinkan," tambah Arul. Arul sendiri mengaku tidak menghalangi adiknya untuk pulang kampung. Hanya saja, lantaran pandemi, ia tidak menginginkan adiknya turut tertular. "Kalau mau pulang, ya nanti tunggu kondisi di Balikpapan kondusif. Apalagi Malang juga zona hitam sekarang. Takutnya nanti di sana ada apa-apa lagi," tutupnya. (Bom/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: