Biaya Tak Terduga Kukar Tahun 2021 Naik 4 Kali Lipat

Biaya Tak Terduga Kukar Tahun 2021 Naik 4 Kali Lipat

Kukar, nomorsatukaltim.com – Penanggulangan dan pencegahan penularan COVID-19 di Kukar tahun depan masih akan jadi prioritas pemkab. Keseriusan itu terlihat saat penyusunan pos anggaran di APBD tahun depan. Di mana Belanja Tak Terduga (BTT) dinaikkan 4 kali lipat.

Diketahui tahun ini pos anggaran BTT Kukar sebesar Rp 10 miliar. Sementara tahun depan dianggarkan sebesar Rp 40 miliar. Namun begitu, pemkab masih malu-malu mengakui bahwa peningkatan BTT ini disebabkan oleh pandemi.

"Penganggaran secara khusus (untuk COVID-19) tidak ada," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono pada Disway Nomor Satu Kaltim.

Memang jika berkaca pada penggunaan anggaran tahun ini. Untuk penanganan pandemi. Angka Rp 40 miliar ini masih terlalu kecil jika dikhususkan untuk penanganan penyebaran virus corona. Karena sepanjang wabah ini saja, Kukar sudah menghabiskan uang sebanyak Rp 179 miliar. Dari APBD murni sebesar Rp 129 miliar. Lalu ditambah Rp 50 miliar di APBD Perubahan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar Martina Yulianti mengamini statemen sekda. Bahwa memang belum ada angka pasti untuk penanganan virus corona tahun depan. Masih digodok dan dihitung-hitung berapa kebutuhannya.

Anggaran Rp 40 miliar itu, kata Martina. Harus berbagi dengan penanganan bencana lainnya. Tidak hanya COVID-19 saja. Namun bisa dikatakan lebih dominan ke COVID-19.

"Dimungkinkan untuk penambahan alat pendeteksi," ujar Martina.

Upaya penanganan COVID-19 di Kukar sendiri masih terus dilakukan. Seperti proses tracing, testing dan treatment pasien terpapar COVID-19. Selain itu juga melakukan kampanye terkait perubahan prilaku masyarakat, serta kampanye penerapan protokol kesehatan di era new normal.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi mendukung penuh penganggaran penanganan COVID-19. Sekalipun harus menambah jumlah anggaran, DPRD Kukar siap memfasilitasi dan menyetujui hal tersebut. Berapapun nilainya, bakal disetujui.

"Tapi dengan catatan, harus tepat sasaran," jelas Alif.

Alif menekankan, pemerintah daerah harus lebih fokus pada proses mitigasinya. Untuk meminimalisir jumlah tambahan kasus COVID-19 tiap harinya di Kukar. (mrf/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: