Isran Noor: Pilkada di Kaltim Aman
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menyatakan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di daerah ini berlangsung aman dan lancar. Pernyataan disampaikan setelah ia melakukan pemantauan langsung jalannya pemungutan suara di Samarinda dan Kutai Kartanegara.
nomorsatukaltim.com - Usai memantau dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Tenggarong, Gubernur mengatakan para pemilih mematuhi protokol kesehatan sepanjang pemungutan. Ia juga mengapresiasi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang disiplin mengatur antrean. Pada pilkada kali ini, pemilih mendapat jadwal antrean di TPS, wajib mengenakan masker, serta membawa alat tulis sendiri. Sesampainya di TPS, para pemilik suara juga mendapatkan sarung tangan plastik sebelum menerima surat suara. Selepas dari bilik suara, pemberian tinta dilakukan di bagian kuku. Upaya ini merupakan protokol kesehatan yang ditetapkan untuk menghindari penyebaran wabah corona. Terkait partisipasi pemilih. Isran Noor meyakini jumlahnya melebihi target. "Target kita kan secara nasional 77,5 persen, tapi prediksi sampai 65 persen," harap Isran. Isran berharap pelaksanaan pilkada di Kutai Kartanegara berlangsung aman, seperti halnya di daerah lain. Selama memantau TPS, Isran Noor didampingi Wagub Kaltim Hadi Mulyadi, Wabup Kukar Chairil Anwar, Sekda Kukar Sunggono, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid. Termasuk perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri.AMBURADUL
Meski secara umum berlangsung aman, sejumlah insiden mewarnai proses pemungutan suara. Di Kutai Timur misalnya, proses pendataan pemilih tampaknya masih perlu perbaikan. Lantaran saat hari pencoblosan masih banyak warga yang tidak terdaftar. Seperti yang terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 65 Jalan Inpres Gang Kelengkeng RT 55. Ada sekitar 110 warga yang tidak masuk DPT, padahal merupakan warga setempat. Hal ini bahkan memancing kericuhan. Akibat protes warga, petugas KPPS meminta warga mencoblos dengan KTP saja. Tetapi baru bisa dilakukan jam 12 siang. Rupanya usulan tersebut tidak diterima warga. Yustinus, salah satu warga mengaku tidak dapat memilih di TPS 65 akibat tak memiliki C-KWK. Padahal ia mengaku telah melaporkan persoalan ini ke RT setempat. “Kalau hanya 1 atau 2 orang saja kami maklum. Tapi ini sampai 110 orang. Tidak beres ini,” ucapnya. Peristiwa ini menurutnya baru pertama terjadi. Pada hajatan pemilihan sebelumnya tak pernah terjadi serupa. “Kami sudah 18 tahun tinggal di sini. Kenapa bisa tidak masuk dalam DPT,” tegasnya. Hal serupa sebenarnya juga terjadi di Dusun Singga Gembara, Kecamatan Sangatta Utara. Bahkan jumlah DPT yang hilang mencapai 547 orang. Jumlah tersebut terjadi di RT 29 dan 28, bahkan ketua RT setempat juga tidak mengetahui penyebabnya. Ketua KPU Kutai Timur, Ulfa Jamiatul Farida mengatakan warga yang tidak masuk DPT masih bisa menggunakan hak pilihnya. “Setiap penyelenggaraan pasti ada saja kekurangan. Tapi ini kami masih bisa tangani dengan peraturan yang berlaku,” ucap Ulfa.KHAWATIR GOLPUT
Selain soal DPT, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim mengkhawatirkan tingkat golput. Hal ini diakibatkan penyelenggaraan pilkada di tengah wabah, serta fenomena calon tunggal. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syarifuddin mengakui hal tersebut merupakan konsekuensi pemilu di tengah pandemi COVID-19. “Masyarakat tidak bisa disalahkan juga, karena kesehatan yang paling penting,” katanya. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Jawad mengatakan, selain wabah, calon tunggal juga berpengaruh terhadap jumlah golput. Ia berharap fenomena calon tunggal tidak boleh terjadi lagi. Hal ini akan berdampak pada kader partai politik yang sudah susah payah melakukan kaderisasi. “Ini berarti miskin kaderisasi, sampai tidak ada yang mencalonkan. Hanya satu pasangan calon saja, di samping itu, ini pertanda Kaltim seperti kekurangan figur (pemimpin),” tuturnya. Meski begitu, kedua wakil rakyat mengapresiasi pelaksanaan pemungutan suara yang berlangsung lancar dan aman. Minimnya partisipasi pemilih tidak dilihat Elly Hartati. “Secara umum pilkada tahun ini lancar, dan semoga tetap aman sampai tahapan selesai,” kata politisi PDIP itu, Rabu (9/12/2020). Soal ajakan golput dan fenomena kolom kosong, Elly Hartati menjelaskan masyarakat tak terpengaruh. “Melihat hasilnya, banyak yang masih percaya dengan partai,” jelasnya. Ia merujuk para calon tunggal meraup suara terbanyak.HASIL SEMENTARA
Merespon pelaksanaan pemungutan suara Rabu (9/12/2020) kemarin, sejumlah Pasangan Calon (Paslon) sudah berani mengklaim kemenangan. Pasangan Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi Bulang (ASKB) yang berlaga di Kutai Timur mengklaim kemenangan Dari hasil rekap sementara yang diunggah Petugas Pemungutan Suara (PPS), ASKB meraih 45,6 persen suara. Sementara, pesaingnya Mahyunadi-Lulu Kinsu (MaKin) memperoleh 35,7 persen suara. Diikuti oleh Paslon Awang Ferdian-Uce Prasetyo (AFI-UCE) dengan meraup 18,7 persen suara. Dari hasil penghitungan suara sementara ini diketahui ASKB unggul di 7 kecamatan. Sementara MaKin hanya unggul di 3 kecamatan dan AFI-UCE menguasai 1 kecamatan. Sedangkan untuk 7 kecamatan lain, masih belum tersedia datanya. “Alhamdulillah berdasarkan hasil real count dari data di semua kecamatan, kami unggul. Berhasil memperoleh jumlah suara hingga 47 persen jadi hal yang wajib disyukuri,” ungkap Ardiansyah mengawali konferensi pers. Meski begitu, pasangan yang diusung Demokrat, dan PKS itu akan menunggu hasil resmi KPU. Ketua KPU Kutim, Ulfa Jamiatul Farida mengingatkan hasil rekap sementara itu merupakan sistem hitung cepat KPU pusat. Sistem di pilkada kali ini berbeda, karena tiap TPS bisa mengunggah formulir C hasil. “Hasilnya bisa dilihat oleh publik. Sepanjang proses unggah tidak terkendala,” ucap Ulfa. KPU Kutim tetap berpatokan pada hasil rekapitulasi. Sementara C hasil yang diunggah tersebut tetap akan melewati proses rekapitulasi di tingkat desa, kecamatan hingga ke KPU Kutim. “Artinya apa, di tahap rekapitulasi itu semua hasil bisa terkoreksi. Jadi tetap kami akan mengacu pada rekapitulasi yang akan kami lakukan,” tandasnya. Di Berau Paslon 02, Sri Juniarsih-Gamalis, mengklaim unggul signifikan berdasarkan hasil real count saksi, dengan persentase data yang masuk lebih dari 50 persen. Hingga pukul 15.45 Wita, Rabu (9/12/2020), hasil hitung cepat atau Quick Count, suara di 159 TPS dari 247 TPS. Paslon 01 memperoleh suara 39,1 persen dan paslon 02 memperoleh 60,9 persen. Itu dari suara sah yang masuk sebanyak 34.285 pemilih di pilkada Berau. “Suara yang terus masuk menunjukkan keunggulan kami (paslon 02), dan biasanya pola seperti itu, akan stabil sampai hitungan akhir,” kata Ketua Tim Pemenangan Paslon 02, Ahmad Najib Fathoni kepada Disway Berau. Sementara Tim Pemenangan Andi Harun – Rusmadi, mendeklarasikan kemenangan berdasarkan hasil rekapitulasi suara Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA. Paslon ini meraih 35,64 persen dari calon nomor urut satu, Barkati-Badar 30,06 persen, dan nomor urut tiga, Zairin Sarwono 34,40 persen. Fadhli Fakhri Fauzan, selaku Juru Bicara (Jubir) LSI Denny JA mengatakan, ada penambahan suara yang cukup siginifikan di nomor urut tiga. “Mereka muncul semangat besar di akhir-akhir, karena menurut semua survey karena pangan nomor dua sudah kuat. Tapi hasil dari quick count kami selisih 1,34 persen,” katanya. Sedangkan Calon Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Balikpapan yang telah memberikan suara dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dalam proses hitung cepat yang dilakukan tim pemenangan, pasangan Rahmad-Thohari mengklaim raihan 64 persen suara dari 97 persen suara masuk. Berdasarkan jadwal Pilkada 2020, penetapan pemenang akan diketahui setelah KPU melakukan rekapitulasi hasil penghitungan pada 13-17 Desember 2020. (mrf/bct/tor/fey/sam/boy/yos)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: