Polnes Gelar Pendataan Komoditi UMK Unggulan Kukar

Polnes Gelar Pendataan Komoditi UMK Unggulan Kukar

Samarinda, Nomorsatukaltim.com - Tak cukup dengan segudang prestasi yang ditorehkan. Kali ini, Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) bekerjasama dengan Dinas Koperasi & UKM Kukar menggelar pendataan UMKM aktif di 10 Kecamatan se-Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kegiatan tersebut diawali dengan pendataan di Kecamatan, selanjutnya penelusuran ke lokasi Desa dan Kelurahan tempat usaha berlangsung. Setelah pengambilan data, kegiatan selanjutnya ialah Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan stake holder Dinas UKM Kukar dan Polnes, yang diadakan di Gedung Rektorat, lantai II Polnes, jalan Cipto Mangun Kusumo, Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang, untuk mendiskusikan proses pendataan dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut. Selanjutnya finalisasi penyusunan laporan pun dilakukan. Saat dihubungi disela kesibukannya, Direktur Polnes, Ramli, mengatakan kerjasama pendataan UMKM ini sangat penting untuk mendapatkan data awal yang riil dari ekonomi kreatif masyarakat. "Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data UMKM yang riil di Desa dan Kelurahan pada 10 Kecamatan di Kukar yakni, Samboja, Muara Jawa, Anggana, Sanga-sanga, Muara Badak, Loa Janan, Loa Kulu, Tenggarong, Tenggarong Seberang, dan Kota Bangun," ucap Ramli. Ramli menambahkan, Pendataan ini dilakukan oleh pihak Institusi pendidikan. Dalam hal ini Polnes sebagai pendidikan vokasi yang mencetak alumni handal dan profesional. Dilakukan sejak bulan Oktober 2020 Hal ini Senada dengan, Kadis Koperasi dan UKM Kukar, Tajuddin bahwa kedepan data UMKM akan digunakan untuk menentukan tindak lanjut pada tahun-tahun yang akan datang, misalnya dalam menentukan jenis pelatihan atau pembinaan lebih lanjut. Sementara itu, Ketua Pelaksana Kajian Ekonomi dan Bisnis Polnes Surahman, mempertegas akan membuat database kajian, pembinaan dan pengembangan UMKM  di Kukar. Program ini direncanakan dalam waktu 3 tahun yang diawali dengan pendataan pada tahun 2020 ini. "Selanjutnya tahun depan akan diusulkan pelatihan dan pembinaan. Pada tahun 2022 akan dilanjutkan pengembangan UMKM menjadi lebih mandiri dan beberapa yang berpotensi ekspor," jelasnya. Lanjut, Surahman menjelaskan, Hasil pendataan awal didapatkan beberapa komoditi sudah dapat memasuki pasar modern seperti Indomaret dan Giant, yakni Amplang dari Muara Badak. "Bahkan UKM unggulan dari daun Nipah yaitu Sapu Lidi daun Nipah dari Desa Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa telah memasuki pasar ekspor ke Pakistan," pungkasnya. (adv/top/sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: