Bertahan tanpa Kurangi Karyawan

Bertahan tanpa Kurangi Karyawan

Karena mampu mempertahankan bisnis tanpa mengurangi karyawan. Sebanyak 6 pelaku usaha di Kaltim diganjar Penganugerahan Produktivitas Siddhakarya.

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Faktor pandemi yang menghantam sektor ekonomi, sangat berdampak bagi para pelaku usaha. Baik untuk usaha mikro, kecil, menengah, dan besar. Namun, tak sedikit pula yang mampu bertahan. Mempertahankan usaha di tengah pandemi menjadi tantangan tersendiri di dunia industri. Demi bertahan, banyak perusahaan yang mengurangi jumlah karyawan. Namun, para pelaku usaha ini, justru mampu bertahan di masa sulit. Tanpa melakukan pengurangan jumlah pekerja. Bahkan, mampu meningkatkan produktivitas meski daya beli sedang menurun. Mereka adalah CV. Makrifat Herbal di Bontang, CV. Triangel Jaya Utama, Cerita Bahagia Food, dan Barra's Kitchen di Balikpapan. Serta PT. Mahakam Megah Mulia dan PT. Trinity Auto di Samarinda. Atas jasanya itu, para pemilik usaha ini pun menerima Penganugerahan Produktivitas Siddhakarya dari gubernur Kaltim. Yang diberikan langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi. Di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kaltim, Senin (7/12). Penganugerahan Siddhakarya merupakan sebuah penghargaan produktivitas kepada pelaku usaha. Yang mampu meningkatkan produksi selama 3 tahun berturut-turut. Penganugerahan ini diberikan tiap 2 tahun bagi pelaku usaha di tingkat provinsi. Kemudian, para penerima anugerah Siddhakarya akan mengikuti penilaian tingkat nasional. Untuk memperoleh anugerah Paramakarya dari presiden. Hadi Mulyadi mengapresiasi prestasi para pengusaha Kaltim yang mampu mempertahankan usaha di masa pandemi. Dan turut berperan dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Hadi menyebut, Pemprov Kaltim turut berkomitmen dalam mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sebagai tulang punggung perekonomian Bumi Etam. "Kita tidak boleh bergantung pada perekonomian yang langsung habis, seperti batu bara. Melainkan harus menumbuhkembangkan usaha di tingkat mikro, kecil, dan menengah," ungkapnya. Ia pun berharap, prestasi ini dapat dicontoh oleh para pelaku usaha lainnya. Agar terpacu untuk meningkatkan produktivitas usaha. Pandemi COVID-19 yang menyebabkan kesulitan ekonomi jangan dilihat sebagai beban. Melainkan sebagai motivasi untuk mampu bangkit dari keterpurukan. "Masalah akan selalu ada. Mereka yang kreatif dan inovatif lah yang mampu bertahan dan jadi pemenang," pesannya. Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim Suroto mengatakan. Para pelaku usaha penerima penghargaan Siddhakarya dinilai berdasarkan beberapa kriteria. Di antaranya faktor kepemimpinan, strategi, SDM, pelanggan dan perluasan pasar. Data informasi dan analisa serta produktivitas.  "Kita lakukan penilaian pada 15 perusahaan. 6 di antaranya lolos dan dinilai layak menerima penghargaan ini," ungkapnya. Salah satu yang menjadi nilai plus adalah komitmen perusahaan untuk mempertahankan karyawan di tengah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) selama pandemi. "Mereka justru merekrut pegawai saat pandemi. Makanya kita ajukan, karena komitmen mereka dengan SDM," sambungnya. Pihaknya akan mendorong 6 usaha ini untuk mengikuti penilaian Anugerah Paramakarya di tingkat nasional. Dengan melakukan program pembinaan dan evaluasi usaha. "Kriteria penilaian sama, tapi harus lebih baik. Karena bersaing dengan seluruh Indonesia," pungkasnya. (krv/eny).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: