Bukit Batu Putih Terancam Tinggal Kenangan

Bukit Batu Putih Terancam Tinggal Kenangan

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Amar Priansyah, mahasiswa Unmul, masih ingat. 2018 lalu rutin berkemah di bukit batu putih di Jalan Suryanata. Kini, bukit itu semakin terkikis. Karena terus dikeruk batunya. Tempat menikmati alam di tengah ibu kota itu siap-siap tinggal kenangan.

Ia sudah mengenal puncak Suryanata itu sejak 2018. Di mana saat itu ia berkemah bersama rekanan di organisasi mahasiswa di kampusnya. Dan lansung terkesan dengan suasana dan pemandangan malam kota Samarinda, dilihat dari ketinggian. Alhasil, aktivitas serupa dilakukan berulang oleh Amar dan teman-temannya. "Biasanya kami ke Puncak Suryanata bertepatan dengan hari libur. Jadi ramai pengunjung yang datang," ungkapnya, ketika diwawancara nomorsatukaltim.com, Selasa (8/12/2020). Ia menceritakan selain untuk berkemah saat malam hari. Kawasan puncak itu juga biasanya ramai dikunjungi pada waktu sore hingga terbenam matahari. Orang-orang datang hanya untuk sekadar berswa foto. Atau sebatas bersantai. Amar mengutarakan alasannya mengapa memilih Puncak Suryanata sebagai destinasi libur. Sebab, mampu menyuguhkan pemandangan alam yang memanjakan mata. Salah satunya adalah dinding Batu Putih-nya sebagai spot foto yang instagramable. Selain itu, ketika berkemah, dapat menyaksikan matahari terbenam di sore hari. Dan matahari terbit saat pagi. "Dan yang pasti kita juga bisa menikmati pemandangan kota Samarinda dari puncak," tutur Amar menceritakan. Tapi di satu sisi, Amar kecewa dan kesal. Saat mengetahui bahwa setiap hari alat berat bekerja untuk mengikis bongkahan demi bongkahan batu gamping di kawasan itu. "Kalau Puncak Suryanata dirusak, ya mau enggak mau kita harus ke luar kota lagi buat cari spot camping di puncak. Dan pastinya butuh modal lebih lagi," ujar Amar menuangkan kekesalan. Baca juga: Helm Sultan Samma Digondol Maling, Pencurinya Babak Belur Dihajar Massa Padahal, bilang Amar lagi, pariwisata juga berpotensi mendatangkan income bagi masyarakat sekitar. Karena semakin banyak yang datang, maka semakin besar pula peluang pasarnya. "Pengunjung yang datang apalagi yang mau camping pasti butuh makan dan minum atau setidaknya camilan. Masyarakat sekitar bisa menyediakannya. Berjualan di wilayah itu," tutur Amar. Kesan mendalam juga dirasakan Andi Agung, warga Muara Badak, Kutai Kartanegara. Ia mengatakan, saat itu penasaran ingin mengetahui rasanya camping di atas ketinggian. "Ternyata pemandangan-nya luar biasa. Karena hampir seluruh isi kota samarinda terlihat," ucap Andi. Baca juga: Bukit Batu Putih atau Puncak Suryanata Kini Makin Sekarat Menurut Andi, Puncak Batu Putih, merupakan alternatif pilihan tempat berkemah. Dekat dan tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di sana. "Keren pokoknya. Melihat suasana malam dan dinginnya kota Samarinda," ia menegaskan. Namun, Andi juga sama khwatirnya dengan Amar. Terhadap aktivitas penambangan di sana. Ia khawatir. Nantinya keindahan puncak tersebut pelan-pelan sirna. "Mudah-mudahan tetap jadi tempat yang indah. Untuk menatap yang indah," tutup Andi. (das/boy).    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: