Pantai Manggar akan Ditutup Sementara, Mohon Pengertiannya

Pantai Manggar akan Ditutup Sementara, Mohon Pengertiannya

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pantai Manggar Segara Sari akan ditutup selama masa panjang Natal dan Tahun Baru. Potensi kehilangan pendapatan sudah pasti terjadi.

Kepala Disporapar Balikpapan Doortje Marpaung menghkhawatirkan itu. Potensi kehilangannya sekitarp Rp 120 juta. Namun ia tidak punya pilihan. Kesehatan lebih diutamakan ketimbang meraup segelintir keuntungan. "Biasanya ketika libur kita mendapat PAD hingga Rp 120 juta. Kalau kita hitung lebih baik kita mengorbankan pemasukan dari pada kesehatan," ujar Doortje, saat ditemui nomorsatukaltim.com, Senin (7/12/2020). Doortje tidak begitu khawatir. Sebab PAD dari sektor pariwisata sudah melampaui target dengan capaian 140 persen tahun ini. Meski begitu Doortje tidak menyebut secara detail angka realisasi PAD dari retribusi di Pantai Manggar. Dia kembali menegaskan. Kesehatan lebih diutamakan. "Jadi kita minta arahan. Kita menunggu surat edaran Wali Kota," ujarnya. Kalau bicara objek wisata bukan hanya Pantai Manggar yang akan terimbas penutupan sementara. Tapi juga objek wisata lainnya. Di Pesisir Timur Balikpapan ada pantai lain yang menjadi destinasi berlibur. Yakni Pantai Lamaru yang dikelola swasta. Serta ada destinasi lain dengan suasana pantai misalnya Monpera, dan spot-spot menarik berlatar pemandangan laut nan indah, di Melawai. "(Penutupan sementara) ini demi mempercepat (penanganan) COVID. Kita minta, mohon pengertian," katanya. Baca juga: Habis Nikahan, Terkonfirmasi COVID-19 Dalam kesempatan lain, Doortje menjelaskan rencananya untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata di tahun 2021 yang bersandar pada program CHSE. Yakni Clean, Health, Sustainable Environment. Jadi fokusnya di tahun depan meyakinkan para pelancong, baik lokal dan mancanegara, untuk mengunjungi objek wisata di Balikpapan, tanpa khawatir terpapar virus corona. "Ini yang mungkin akan menjadi daya tarik di Pantai Manggar, dengan (penambahan) sarana yang sedikit saja, dengan kondisi anggaran yang sangat mepet," terangnya. Komitmen CHSE itu juga diterapkan di dunia usaha yang terkait dengan sektor pariwisata, misalnya perhotelan dan restoran. "Kita komitmen, konsisten, pasti pengunjung tidak ragu dengan hotel Anda. Saya sampaikan seperti itu kepada pengelola hotel," terangnya. Dia juga sempat berdiskusi dengan pengelola hotel di Balikpapan. Terkait strategi menarik minat kunjungan di masa-masa sulit seperti sekarang. Solusinya, pengelola harus terus berinovasi. "Misalnya IT yang dipertajam. Sehingga meminimalisir sentuhan-sentuhan (properti hotel seperti tombol lift, kunci kamar), dan ide-ide lainnya," imbuhnya. (ryn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: