Balikpapan Diguyur Rp 9,9 Triliun

Balikpapan Diguyur Rp 9,9 Triliun

Beberapa kelangan menilai, tahun 2021 roda perekonomian di Kalimantan Timur (Kaltim) akan tumbuh positif. Indikatornya sudah mengarah kesitu. Salah satunya didongkrak oleh proyek infrastruktur. Seperti yang terjadi di Balikpapan. Nilai investasi yang masuk pada triwulan III ini melambung tinggi. Jauh melampaui targetnya. 

Balikpapan, Nomorsatukaltim.com - PANDEMI Coronavirus disease tidak memengaruhi iklim investasi di Balikpapan. Nilainya naik signifikan pada triwulan III tahun 2020 ini. Mencapai Rp 9,9 triliun. Padahal tahun lalu, sebelum pandemi masuk, angka investasinya dibukukan senilai Rp 2,8 triliun saja. Data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMP2T) Kota Balikpapan mencatatkan, kenaikan investasi terjadi secara signifikan pada triwulan III ini. Karena pada triwulan II-2020 baru tercatat Rp 1,7 triliun saja. Kepala Bidang Penanaman Modal DPMP2T, Sentot Prasasto mengatakan, memasuki triwulan III realisasi investasi sejalan dengan infrastruktur yang tengah berjalan. Yaitu proyek perluasan kilang Balikpapan dan jalan tol. "Artinya pada tahun ini di triwulan III proyek infrastruktur memberikan kontribusi yang besar pada nilai investasi di Balikpapan," kata Sentot Prasasto ketika ditemui Nomorsatu Kaltim Jumat (4/12/2020). Dari nilai investasi yang terhimpun terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Yang PMA tercatat sebesar Rp 426 miliar di tahun 2020. Kemudian PMDN sebesar Rp 9,5 triliun. Dengan total proyek sebanyak 732 dan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 5.157 orang. Dari perolehan investasi triwulan III-2020 tersebut maka target realisasi investasi Kota Balikpapan pada tahun ini telah tercapai. Kata Sentot, sampai akhir tahun 2020 sesuai rencana strategis adalah Rp 3 triliun. "Target nilai investasi telah tercapai. Karena di triwulan III mendapat tambahan investasi sebesar Rp 7 triliun," tandasnya. Menurutnya, pada tahun lalu dan 2020 ini nilai investasi didominasi pada proyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol dan perluasan kilang Balikpapan. Selanjutnya sektor jasa lainnya. Seperti sektor pendukung dari pengolahan minyak di Balikpapan. "Sektor jasa lainnya ini banyak juga seperti supplier dan lainnya. Itu yang mendukung pekerjaan proyek perluasan kilang," imbuhnya. Menurut Sentot, tahun depan 2021, sektor infrastruktur masih akan mendominasi investasi di kota tersebut. Kemudian diikuti setor jasa dan perdagangan. "Karena tahun depan pemulihan ekonomi terus dimasifkan oleh pemerintah. Maka perbaikan ekonomi pun akan berjalan. Restoran dan perhotelan akan lebih baik," ujarnya. Sementara itu, target nilai investasi akan naik 5 persen dari realisasi sebelumnya. Kenaikan target yang dimaksud sesuai dengan renstra DPMP2T. Ia menambahkan, Undang-Undang Cipta Kerja akan mendukung proses investasi tersebut. Selain itu, kemudahan-kemudahan akan terus diberikan dalam hal pelayanan kepada investor. (fey/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: