Bisnis Kopi: Era Kolaborasi Antar Lini

Bisnis Kopi: Era Kolaborasi Antar Lini

“Kopi itu never ending bisnis, never ending story, terus diceritakan dari waktu-waktu. Tidak ada habisnya. Oleh karena itu untuk segi bisnis dan berbagai peluang di dalamnya akan terus mengikuti,” Gatot Saputra (Owner Sons Coffee Roastery)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Banyak pihak yang terlibat dalam industri kopi. Dengan perannya masing-masing. Mulai dari petani biji kopi, pengolahan, penjualan, serta para pelaku usaha kedai kopi. Sehingga kopi bisa sampai kepada konsumen akhir. Kopi sendiri sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Dan diikuti dengan segala perkembangannya hingga sekarang. “Kopi itu never ending bisnis, never ending story, terus diceritakan dari waktu-waktu. Tidak ada habisnya. Oleh karena itu untuk segi bisnis dan berbagai peluang di dalamnya akan terus mengikuti,” ujar Gatot Saputra, pengamat kopi sekaligus pemilik Sons Coffee Roastery. Ia menilai, jika saat ini kopi merupakan gaya hidup. Ke depannya bisa saja menjadi suatu kebutuhan. Diikuti dengan permintaan pasar yang akan terus meningkat dan konsumen yang akan semakin bicara mutu dan kualitas. Dalam usaha kopi, menurutnya, yang dijual bukanlah sekadar produknya saja. Namun ditentukan pula oleh berbagai hal. Contohnya manajemen yang baik, pelayanan dan komitmen di dalamnya. “Di dalamnya harus bisa mengenalkan dan mengedukasi konsumen yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kopi tertentu, sumber daya manusia di dalamnya harus bisa menjadi story maker,” ucapnya. Kini metode penyajian kopi pun sudah sangat beragam dan berkembang. Ia mencontohkan, jika dahulu sebagian orang hanya mengenal kopi tubruk. Yang mana jika bubuk kopi langsung dituangkan air panas ke dalam gelas, maka namanya kopi tubruk. Namun kini konsumen sudah mengenal bermacam-macam. Seperti French Press, lalu ada Syphon dan V60, ada AeroPress, ada Espresso Machine, dan sebagainya. “Nah ke depannya, ini semua mempunyai cirinya dan kenikmatan sendiri-sendiri, punya penggemar sendiri-sendiri, tinggal bagaimana para penikmat kopi mempunyai seleranya masing-masing,” paparnya. Selain itu, trennya akan selalu berubah pula. Jika sebelumnya konsumen hanya mengenal coffee latte dan cappuccino. Lalu sekarang kopi susu dengan gula aren yang kerap diminati oleh beberapa segmen. “Ke depannya akan ada inovasi seperti apa, selera yang bagaimana, akan selalu berkembang,” lanjutnya. “Di saat sekarang, perlunya kolaborasi antar lini agar semua pasarnya dapat hidup dan berjalan,” tandasnya. (ers/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: