Mengedukasi Kopi dari Teras Rumah

Mengedukasi Kopi dari Teras Rumah

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Berawal dari kecintaannya terhadap kopi. Berbekal pengalamannya menggeluti dunia barista sejak 2013. Akhirnya menuntun Angga Azhari untuk membuka kedai kopi rumahan miliknya sendiri. Yang diberi nama Ena Coffee. Yang berlokasi di Jalan Serindit 1 C1 no 30.

Kondisi pandemi yang sedang terjadi tidak menutup niatnya untuk bisa melihat peluang usaha yang ada. Usaha yang dirintisnya sejak 3 bulan lalu ini karena ia merasa perlu untuk menyalurkan ilmu dan bakat yang telah ia kantongi. “Sayang aja kalau sudah ada dasar tapi nggak buka usaha, dari situ akhirnya membuka usaha ini,” ujarnya. Setelah melihat potensi pasar para penikmat kopi di Balikpapan yang masih terbuka. Angga akhirnya mencoba untuk membuka kedai rumahan. Berdasarkan pengalamannya selama menjadi barista, ia melihat 2 tahun ke belakang di Balikpapan usaha kopi luar biasa perkembangannya. Alasan lain ia mendirikan kedai kopi rumahan adalah menurutnya belum ada yang membuka kedai usaha rumahan seperti miliknya, “Ya bikin sesuatu yang unik itu kan agak sulit, tapi kalau misal ini berhasil kan akan dikenang orang,” ujarnya sembari tersenyum. Sejauh ini menu kedai usaha rumahannya pun memiliki menu yang beragam. Baik kopi dan non-kopi. Serta teknik penyajian yang beragam pula sesuai dengan keinginan masing-masing konsumen. Ia juga menawarkan kopi botolan dengan berbagai ukuran. Serta teknik atau metode penyajian yang beragam pula. Ia mengatakan, ingin membentuk suatu konsep kedai kopi yang mana ketika orang berkunjung saling berinteraksi dan mengedukasi mengenai kopi. “Jadi saling bertukar ilmu yang positif, mengedukasi namun tidak saling menggurui,” terangnya. Terus memikirkan cara dan berkreasi untuk mendatangkan konsumen agar datang berkunjung adalah salah satu yang paling penting menurutnya. “Baik dari segi pemasarannya, konsep, dan rasa,” ucapnya. Untuk kopi yang paling digemari di kedainya, Angga mengaku, metode V60 menjadi yang paling diminati, “Jadi banyak kawan-kawan yang datang request untuk kopi seduh dengan metode V60, yang memang tujuannya untuk ngopi dan mencari rasa,” lanjutnya. Ke depannya ia berniat untuk terus berinovasi dan menambah menu-menu baru lainnya, agar pengunjung yang datang terus mengeksplor kopi yang ada. “Kan sering pengunjung yang datang nanya seputar rasa, seperti kenapa sih ada keluar rasa manisnya, atau keluar rasa asemnya, kita coba bantu edukasi untuk hal-hal seperti itu untuk lebih mengenal kriteria dari kopi tersebut,” tuturnya. Karena baginya, tidak ada harga kopi yang kemahalan dan rasa yang tidak enak. “Semua sesuai dengan pasarnya masing-masing, dan lidah masing-masing, karena kopi itu soal selera, satu dengan yang lain tentu berbeda,” tutupnya. (ers/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: