“Teman Nongkrong Paling Bagus, Ya Kopi”

“Teman Nongkrong Paling Bagus, Ya Kopi”

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Minum kopi bagi sebagian orang sudah menjadi sebuah gaya hidup. Bahkan ada yang menganggap, tidak lengkap rasanya kalau belum meminum kopi sebelum beraktivitas di pagi hari. Dengan berbagai alasan seperti penghilang kantuk, ataupun memompa adrenalin karena kandungan kafeinnya.

Kini, masing-masing kedai kopi tentu menawarkan konsep dan menu yang beragam sesuai dengan segmentasi pasar masing-masing. Para penikmat kopi tentu tidak asing dengan espresso.  Yaitu bubuk kopi yang sudah digiling diseduh dengan tekanan dan suhu yang tinggi. Yang akhirnya menghasilkan ekstrak kopi yang kental. Dari espresso akhirnya ada menu-menu turunan lainnya. Seperti coffee latte dan cappuccino. Yang merupakan campuran espresso dengan susu yang dihangatkan dengan uap air. Yang mana terdapat perbedaan masing-masing di takaran susunya. Serta menu-menu lainnya yang berawal dari espresso. Yang menarik adalah kedai kopi modern kini tidak hanya dituntut untuk menawarkan kopi yang enak namun juga menawarkan konsep design interior yang menarik agar orang tertarik dan sebagai pembeda dengan kedai kopi yang lainnya. Tidak hanya itu bahkan fasilitas pendukung lainnya seperti wifi merupakan salah satu yang sering disematkan di kedai kopi. Seperti yang dilakukan Titik Tenang Coffee. Coffee shop yang terletak di Jalan MT. Haryono nomor 66 ini memiliki konsep modern dengan design interior yang minimalis.  Menawarkan berbagai macam menu kopi dan non-kopi. Pemilik Titik Tenang Coffee, Indrawan menuturkan, ia sudah 2 tahun merintis usaha ini. Terlahir di lingkungan keluarga pengusaha membuatnya ingin mambungun suatu usaha. Kendati ia adalah seorang karyawan di salah satu BUMN. Berawal dari kegemarannya nongkrong, baca buku, sering berkunjung ke berbagai kedai kopi. Akhirnya ia tertarik dan memilih untuk membuka coffee shop miliknya sendiri. “Karena menurut saya pribadi teman nongkrong yang paling bagus ya kopi,” ujarnya. Menurutnya, ketika merintis usaha ini ia dituntut untuk terus berinovasi. Belajar bagaimana untuk memikirkan konsep yang akan diusung. Memikirkan cara untuk mendatangkan konsumen, menentukan segmentasi pasarnya ke arah mana. “Itulah alasannya kenapa saya memilih untuk merintis dari awal dan tidak memilih untuk franchise suatu brand yang memang sudah terkenal sebelumnya, jadi lebih mendalami prosesnya dari awal hingga akhir,” paparnya.   Dari pelajaran yang ia dapatkan selama 2 tahun ini, ia melanjutkan, konsistensi merupakan salah satu hal yang paling dibutuhkan. Seperti memikirkan cara untuk terus berinovasi, mempertahankan rasa, memikirkan cara untuk terus memperbaiki layanan ke depan. “Semata-mata agar konsumen tidak bosan untuk terus berkunjung,” lanjutnya. “Jadi coffee shop itu harus punya ciri khas. Kalau konsumen udah kenal sama produknya, udah nyaman, pasti mereka bakal datang lagi,” ujarnya. Indra menilai, bisnis kopi ke depannya akan terus naik. Serta harus diimbangi dengan daya tarik tersendiri. Agar mampu bersaing dengan brand yang sudah lebih dulu besar. Seperti berbagai brand dari luar yang terus melakukan ekspansi. “Itu yang merupakan salah satu tantangan ke depannya, khususnya untuk brand lokal. Jika tidak mampu kreatif dan inovatif maka lambat laun akan sulit untuk bertahan,” tandasnya. Baru-baru ini pun ia melakukan inovasi. Seperti membuat kopi literan.  Kopi dalam kemasan botol 1 liter khusus untuk mereka yang ingin menikmati kopi di rumah bersama teman atau kerabat. “Selama kondisi pandemi ini justru kopi di kemasan botolan itu yang penjualannya meningkat, tapi kami pakai sistem pre order,” terang Indra. (ers/eny)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: