Petugas TPS Balikpapan Diminta Pakai Sarung Tangan saat Bertugas

Petugas TPS Balikpapan Diminta Pakai Sarung Tangan saat Bertugas

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pilkada semakin dekat. KPU Balikpapan mulai simulasikan bagaimana proses pemungutan suara di masa pandemi. Secara aman. Usul Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, petugas di TPS sebaiknya memakai sarung tangan.

Sebab mereka bertugas lebih lama di suatu ruangan, sehingga dinilai rentan terpapar. Apalagi dengan banyaknya warga yang datang dan menyentuh benda-benda di TPS. "Penekanan terhadap protokol kesehatan, karena ini menghindari terjadi klaster Pilkada," ujarnya, saat menghadiri simulasi, didampingi Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha, di Jalan Tengiri IV, Manggar baru, Sabtu (21/11/2020) lalu. Menurutnya tantangan KPU saat ini ialah tingkat partisipasi. Sebab banyak warga khawatir ke TPS. Meski pada umumnya TPS selama masa pandemi sudah dilengkapi dengan tempat cuci tangan, hand sanitiser, termogun. Petugas juga sudah melalui rapid test. "Saya minta ketua KPU agar pembagian sarung tangan jangan pada saat mencoblos. (pemilih) bawa pulpen sendiri, masker bawa sendiri," katanya, mengoreksi proses percontohan tersebut. Baca juga: Hadiah Natal  Sementara itu Noor Thoha mengatakan simulasi ini bagian konsolidasi internal dengan petugas PPK dan PPS. Terkait aplikasi Sirekap, ia meminta agar petugas KPPS bisa memahami penggunaan aplikasi tersebut. "Karena seluruh hitung-hitungan saat ini menggunakan Sirekap, walaupun itu tidak menjadi indikator utama sebagai penghitungan tetapi sebagai alat bantu," katanya. Selain itu, KPU akan melakukan evaluasi seluruh kekurangan dalam melaksanakan simulasi ini. Sebab faktanya, suasana pemungutan suara sangat berbeda dengan biasanya. Ada hal-hal yang harus dilakukan dengan menyesuaikan adaptasi era normal baru. "Apa kekurangannya, kami akan koreksi semua. Contohnya masukan walibkota tentang penggunaan sarung tangan," ucap Thoha. Jika ditemukan pemilih dengan suhu di atas 37,3 derajat, maka petugas langsung mengarahkan pemilih ke bilik khusus. Simulasi ini juga menggunakan spesimen atau contoh surat suara yang menampilkan calon tunggal. Berlangsung di TPS 36 kelurahan Manggar Baru, dengan jumlah pemilih sebanyak 303 orang.

" Nanti hitungan tidak sampai selesai, begitu nanti hitungan ketemu sama, langsung kami tutup. Karena (simulasi) ini menggunakan pemilih real agar tidak ketahuan yang mana yang menang," ujarnya. (ryn/boy)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: