Usulan Pupuk Subsidi Meningkat

Usulan Pupuk Subsidi Meningkat

TANJUNG REDEB, DISWAY - Entri data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk subsidi tahun 2021, tak lama lagi berakhir. Sementara, petani calon penerima pupuk subsidi di Berau, terdata per 19 November sebanyak 6.897 orang. Dari target penerima 8.074 orang.

Kasi Pupuk Pestisida dan Perlindungan Tanaman, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau Bambang Sujatmiko menjelaskan, entri data RDKK dari pusat dijadwalkan berakhir pada 28 November 2020. Ada perubahan, karena sebelumnya batas terakhir 20 November. RDKK bersifat penting tiap tahunnya, sebagai perhitungan kuota pupuk subsidi yang akan dibagikan petani di Berau. Meski, di tahun lalu permintaan 5 pupuk subsidi tidak sesuai dengan kebutuhan petani. Bahkan hanya 50 persen terealisasi. Namun, pupuk subsidi dinilai penting, menghindari kerugian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani Berau. “Sebelum per 29 November, kami harapkan ada 8.074 petani dengan NIK yang telah terverifikasi sebagai penerima pupuk subsidi,” jelasnya kepada Disway Berau, Selasa (19/11). Lanjut Bambang, petani yang pasti menerima pupuk bersubsidi, telah mendapatkan SK kepala dinas. Selain itu, persyaratannya seperti harus tergabung dalam satuan kelompok tani, punya NIK yang jelas dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), serta pembuktian lahan. Sementara, terkait proses pendataan, harus jemput bola oleh para penyuluh di lapangan, bersama petani mengisi langsung jumlah rancangan dalam satu tahun kedepan. Pengajuan rancangan pun hanya dibatasi seluas 6 Hektare. Meskipun petani memiliki lebih dari lahan tersebut. Pengajuan permintaan 5 jenis pupuk subsidi di Berau tahun 2021, yakni Urea sebanyak 3.159 ton, NPK sebanyak 5.715 ton, ZA sebanyak 439 ton, dan pupuk organik sebanyak 2.634 ton. “Tahun ini, yang akan dimasukkan dalam RDKK, petaninya lebih banyak dari tahun lalu, meskipun tahun lalu juga sudah mencapai sekiranya 6.000 petani,” ungkapnya. Pihaknya sangat mengapresiasi adanya peningkatan usulan RDKK, sebab, bisa jadi kuota yang diterima Kabupaten Berau bisa bertambah dibanding tahun lalu. Apalagi, ini akan ada kaitannya dengan keikutsertaan petani dalam kartu tani yang telah dibagikan pada petani di Kabupaten Berau sejak usulan pertama program di tahun 2018. Meskipun, baru 50 persen atau sebanyak 3.226 kartu tani yang disalurkan. Kendati begitu, 50 persen sudah mencapai target dari implementasi kartu tani di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Di tahun 2021, diharapkan bisa meningkat kembali dan tahun 2022 ada target penggunaan kartu tani untuk penyaluran pupuk subsidi secara tepat sasaran 100 persen. Kecilnya kuota pupuk subsidi yang diperoleh Kabupaten Berau, mengharuskan pihaknya memprioritaskan beberapa sentra sebagai penerima awal. Seperti di kawasan pertama pada tanaman pangan, pada padi sawah di Tabalar, Buyung-Buyung, Semurut. Lalu, di daerah Labanan dan Talisayan. “Kalau merata, sampai sekarang memang masih sulit. Memang pupuk subsidi masih jadi primadona karena tanpa subsidi bisa jadi harganya 3 kali lipat. Itulah mengapa penginputan ini sangat penting untuk peningkatan kuota pupuk subsidi,” tandasnya. *RAP/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: