Target Dirikan Pabrik di Kaltim

Target Dirikan Pabrik di Kaltim

Kaltim dinilai berpotensi mendirikan pabrik sepeda motor listrik. Jika terwujud, tentu akan menyerap banyak tenaga kerja.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pemerintah terus mendorong pengembangan kendaraan berbasis listrik. Terbukti kendaraan listrik, bukan hanya ada pada sepeda. Tapi kini perakitan kendaraan listrik roda dua, tiga dan empat sudah terlihat. Keseriusan pemerintah mendorong pengembangan kendaraan listrik tersebut untuk mengurangi emisi karbon. Dan mempermudah masyarakat dalam berkendaraan. Sekaligus membuka lapangan pekerjaan. Selain itu, memberikan peluang baru terhadap ekonomi dan hilirisasi sumber daya alam. Sekaligus penguatan teknologi artificial intelligent (AI) dan robotik dalam menopang produktivitas industri nasional di masa mendatang. Peluang itu ditangkap salah satu pengusaha Balikpapan, Joko Purwanto. Pengusaha yang bergerak pada bidang pariwisata ini kini memperluas bisnis usahanya pada kendaraan sepeda motor listrik. Alasan Joko karena peluang pasar ini sangat besar. Selain mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi karbon. “Dengan mengembangkan kendaraan listrik juga membantu pemerintah mengurangi anggaran subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah,” kata Joko Purwanto, selaku Director Borneo Automotive, saat dihubungi Disway Kaltim yang masih berada di Jogjakarta, Jumat (13/11/2020) kemarin. Saat ini, kata Joko, pihaknya adalah pemegang distributor tunggal motor listrik di Indonesia. Usaha otomotif kendaraan sepeda motor listrik ini bekerjasama dengan investor asing. “Investasi kerja sama dengan investor lain (PMA),” ucapnya. Meski di tengah pandemi. Joko optimisi ekspansi pada kendaraan lsitrik menjadi peluang bisnis baru. Menurutnya, peluang usaha kendaraan listrik ini memiliki pasar yang besar. Karena kendaraan listrik sangat hemat. “Justru di saat pandemi menyiasatinya pengeluaran masyarakat tidak banyak tiap harinya bisa dihemat dengan motor listrik,” terang Joko Purwanto. Sejak satu bulan lalu hingga akhir 2020 nanti. Ia memperkenalkan sepeda motor listriknya di Pulau Jawa. Selanjutnya pada awal 2021 bersiap ekspansi ke Pulau Kalimantan. Yaitu Balikpapan dan Samarinda. “Target saya tahun 2021, sekitar 25 persen masyarakat di Indonesia sudah beralih ke kendaraan listrik seperti sepeda motor listrik. Sehingga tahun depan ekspansi ke Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi,” bebernya. Mengingat, pemerintah sendiri menargetkan pada 2024 masyarakat sudah beralih ke kendaraan listrik sebesar 50 persen. Beberapa keunggulan yang dimiliki motor listrik. Di antaranya harga untuk motor listrik murah dan terjangkau oleh masyarakat, hemat pengeluaran sehari-hari, dan perawatan kendaraan yang sangat sederhana. “Biayanya sangat murah satu hari hanya Rp 1.000-1.500 untuk mengisi daya listriknya. Untuk energinya hanya di charger ke listrik sama halnya dengan handphone,” ujarnya. Sementara untuk menggunakan bahan bakar dibutuhkan Rp 10.000 perliter untuk satu hari. Disebutkannya, maka lebih hemat dan irit. Produk kendaraan sepeda motor listrik yang dimilikinya adalah Auto Electric Bike. Produk tersebut memiliki berbagai tipe dari kecepatan 40 kilometer (km) per jam sampai 80 km perjam. “Daerah yang bersifat pegunungan jangan khawatir karena kecepatannya sama. Selain itu garansi baterai 3 tahun,” ulas Joko Purwanto antusias. Adapun harga yang ditawarkan dari Rp 9,9 juta hingga Rp 14 juta. Joko berharap respons baik masyarakat akan sepeda motor listrik ini. Karena tujuannya bukan hanya mengurangi emisi karbon. Tetapi terbukanya lapangan pekerjaan. Apabila pasar di Kalimantan besar, maka ada peluang membuka pabrik sehingga ada banyak tenaga kerja dibutuhkan. “Kalau di luar negeri sudah bisa dijadikan home industry. Mengapa Indonesia tidak dibuat seperti itu, sehingga akan tercipta peluang ekonomi yang luas,” ujarnya. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak khawatir menggunakan kendaraan sepeda motor listrik. Karena baterai, yaitu energinya bisa diisi daya di manapun. Untuk diketahui, Kementerian Perindustrian terus memacu penerapan teknologi dan peningkatan investasi di sektor otomotif nasional. Termasuk mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik roda dua, tiga, serta roda empat atau lebih. Yang berbasis baterai listrik maupun mild hybrid dan strong hybrid. Potensi pengembangan kendaraan listrik juga membuka prospek bisnis baru. Seperti pengembangan kendaraan jenis Internal Combustion Engine (ICE). Yang saat ini masih memberikan kontribusi hingga 99 persen terhadap PDB industri otomotif nasional. Pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai sejalan dengan animo investasi baterai listrik dan kendaraan listrik yang semakin meningkat di Indonesia. Hal ini mengingat bahan baku nikel, cobalt dan mangan cukup melimpah di Tanah Air yang bisa menjadi tulang punggung dalam upaya pengembangan kendaraan listrik. Selain itu, pendalaman struktur industri kendaraan listrik telah dipersyaratkan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga tahun 2030. Yaitu dengan program Incompletely Knock Down (IKD) atau Completely Knock Down (CKD) yang dipacu untuk mendapatkan nilai tambah yang maksimal di dalam negeri.  (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: