Kantor KPU Balikpapan Rame, Empat Panelis Debat Pilwali Diprotes

Kantor KPU Balikpapan Rame, Empat Panelis Debat Pilwali Diprotes

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Kantor KPU Balikpapan didemo ormas Gerakan Putra Asli Kalimantan (Gepak). Mereka keberatan dengan empat panelis dalam debat publik pasangan Rahmad - Thohari, yang rencananya digelar Rabu (11/11) malam ini.

Dalam orasinya, massa aksi mempertanyakan alasan kenapa tidak ada satupun panelis yang asalnya dari Balikpapan. Para panelis semuanya berasal dari luar daerah.

Mereka adalah Prof Dr Hj Aji Ratna Kusuma, Dr Aji Sofyan Effendi, S.E, M.Si, Ir. Benny Chanio, I.A.I. Serta Dr. Hj Rahmawati, S.E, M.M, CPS dengan moderator Dr. Muhammad Muhdar, SH, MHUM. Rata-rata akademisi dari Universitas Mulawarman Samarinda. Ketua Umum Gepak Suriansyah menyebut KPU Balikpapan tidak terbuka soal panelis. Karena tidak pernah disampaikan terkait latar belakangnya.

“Kita tidak tahu masalahnya, karena kita tidak pernah disampaikan, orangnya, pendidikannya,” ujarnya.

Ia menyayangkan tidak ada satu pun panelis berasal dari kota sendiri. Padahal jumlah perguruan tinggi di Kota Minyak juga banyak. Mulai dari Universitas Balikpapan (Uniba), Politekhnik Balikpapan (Poltekba), Institut Tekhnologi Kalimantan (ITK) maupun lainnya. Penelis dari luar kota juga dianggap tidak mewakili dan dikhawatirkan tidak memahami persoalan Balikpapan.

“Kenapa mesti orang Samarinda, tahu enggak dia dengan permasalahan Balikpapan. Nah ini kita keberatan dengan para panelis,” singgung Suriansyah juru bicara aksi.

Pihaknya bahkan telah menyurati KPU Kota Balikpapan. Termasuk Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) namun tak direspon. “Kita sudah menyurat tanggal 26 Oktober, tanggal 27 kami mohon perhatian DKPP tapi tidak ada respon,” ujarnya

Kendati begitu pihaknya tidak mungkin membatalkan debat publik pilkada Balikpapan yang akan berlangsung di Hotel Novetel pada pukul 19.30 Wita itu.

“Kami memang tidak bisa membatalkan, tapi paling enggak bahwa masyarakat di Balikpapan keberatan dengan itu. Tapi alangkah baiknya kita dikasih kesempatan untuk berdialog dengan KPU untuk menyelesaikan masalah ini,” urainya.

Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha menyambut kehadiran massa aksi dengan mengajak 10 orang perwakilan untuk berdialog. "Sebagai pekerja demokrasi. Maka harus legowo dengan segala macam perbedaan," katanya.

Bahwa ada sebagian masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi maka itu bagian dari dinamika demokrasi. Ia memastikan debat publik tetap berjalan seperti yang sudah direncanakan. Tidak ada pergantian panelis. Karena waktunya sangat terbatas.

"Oh jelas. Malah kalau ada yang menghalang-halangi kampanye masalahnya jadi berbeda, termasuk pidana," katanya.

Menurutnya, para panelis yang ditunjuk KPU Balikpapan sudah dikenal secara luas secara nasional. Integritasnya juga. Mereka dipastikan tidak pernah ikut dan terlibat dalam suatu partai politik. Pertimbangan lainnya sudah memiliki karya-karya di bidang ekonomi, politik, pemerintahan dan lainnya.

"Yang pasti sudah teruji sebagai panelis dan tim pakar," katanya.

Namun jika dalam pelaksanaan debat, katanya, ternyata masyarakat masih kurang puas dengan hasil debat, dan punya banyak pertanyaan yang lebih mendetail mengenai program atau masalah-masalah sosial, infrastruktur dan lainnya, maka bisa menanyakan atau mengikuti kampanye paslon di kemudian hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: