Sangatta Jadi Episentrum Penyebaran COVID-19

Sangatta Jadi Episentrum Penyebaran COVID-19

Kutim, nomorsatukaltim.com - Angka positif COVID-19 di Kutai Timur (Kutim) semakin tinggi. Namun sebagian besar berada di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Langkah cepat diambil satuan tugas (Satgas) penanganan COVID-19. Penerapan sanksi jadi pilihan.

Komandan Kodim 0909/SGT, Letkol Czi Pabate yang mengusulkan agar tindakan tegas sudah harus diterapkan. Karena dari data nasional, angka kesadaran masyarakat Kutim termasuk rendah dalam menerapkan protokol kesehatan. Ini yang dinilainya angka penularan virus tersebut jadi tidak terkendali. "Saya selaku wakil ketua I di satgas COVID-19 di Kutim. Nah semenjak September di sini sangat kendor sekali," ucap Pabate. Maka hasil rapat tim gugus tugas menelurkan keputusan penting. Pertama adalah mengetatkan kembali penggunaan masker. Bahkan bakal dilakukan patroli yustisi terkait hal itu. Kemudian izin keramaian juga bakal lebih sulit keluar. "Acara warga nikah atau acara lainnya bakal kami anjurkan lebih ketat. Patroli tempat keramaian juga akan kami lakukan," ujar Pabate. Selanjutnya adalah, tidak lagi memakai karantina mandiri untuk warga yang dikategorikan positif tanpa gejala. Semuanya harus terpadu. Baik itu untuk perusahaan maupun pemerintah. Maka tiap perusahaan wajib untuk menyiapkan tempat karantina khusus. "Nanti tim juga akan turun mengecek apakah sudah berjalan atau tidak di perusahaan," bebernya. Menurutnya langkah ini bisa dijalankan dan bakal terlihat hasilnya nanti. Sebab, di Kutim tim gugus tugas hanya perlu berkonsentrasi di Sangatta saja. Sebab di kecamatan lain, angkanya tidak terlalu signifikan. "Kalau di sini (Sangatta) tiap hari penambahan bisa mencapai 90 yang positif. Di kecamatan lain tidak besar dan tiap hari jarang ada yang bertambah," sebutnya. Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim, Irawansyah setuju dengan hasil rapat tersebut. Terkait dengan kebutuhan anggaran tim Satgas COVID-19, dipastikan ada bantuan dari provinsi. Hanya saja dirinya belum mengetahui berapa besarannya. "Pasti berjalan ini karena kita ada bantuan dari provinsi khusus penanganan COVID-19 ini. Kali ini bakal lebih ketat lagi. Patroli dan penjagaan perbatasan bisa lagi jika jalankan," ucap Irawansyah. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: