Ekonomi Amerika di Tangan Trump (3)

Ekonomi Amerika di Tangan Trump (3)

Pertama, negara bagian dengan sedikit kasus COVID-19 mengalami pemulihan lebih cepat. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD): ekonomi dunia masih bergantung dengan perkembangan kasus penularan virus corona.

“Pemulihan sedang berlangsung. Menyusul pelonggaran dari kebijakan lockdown dengan pembukaan sebagian operasional bisnis. Namun, ketidakpastian masih tinggi dan kepercayaan masih rapuh,” ungkap OECD.

Di Maine, aktivitas ekonomi telah kembali hampir 93 persen dari posisi Maret sebelum pandemi. Pemulihan ini sejalan dengan angka kasus virus corona di negara bagian ini yakni 366 kasus per 100 ribu penduduk.

Hal serupa terjadi di dua negara bagian lainnya dekat Maine: Vermont dan New Hampshire. Sebaliknya, perekonomian negara bagian Lousiana dengan angka infeksi tertinggi di AS masih kolaps. Dalam Indeks Back to Normal, Lousiana menduduki peringkat ke-48 dengan persentase aktivitas ekonomi mencapai 73 persen.

Kedua, jumlah penduduk yang sedikit di pedesaan. Sehingga aturan jaga jarak dan ruang terbuka lebih besar untuk bergerak lebih mudah dijalankan bagi beberapa negara bagian.

Hal tersebut terlihat dari negara bagian seperti South Dakota dan Nebraska dengan rebound cukup tinggi dibandingkan negara bagian padat penduduk seperti New York, Texas, dan California.

Kota-kota besar menghadapi tantangan yang lebih berat dalam mengurangi virus. Jutaan komuter tidak lagi naik angkutan umum dan seluruh kantor menjadi gelap. Itu merugikan bisnis yang melayani pekerja kantoran di pusat kota

Ketiga, tidak buru-buru membuka aktivitas perekonomian. Negara bagian seperti Alabama, Arizona, Texas, dan Florida yang pertama membuka kembali perekonomian selama pandemi hanya mendapatkan keuntungan ekonomi jangka pendek.

“Itu karena kasus virus corona dengan cepat melonjak di negara bagian itu. Akhirnya, gubernur memberlakukan kembali pembatasan pada bisnis dan pertemuan sosial,” tulis DeAntonio dan Colyar dalam catatan penelitian seperti dikutip dari CNNBusiness.

Keempat, perekonomian mengandalkan sektor pariwisata. Satu negara bagian paling terpukul oleh anjloknya perjalanan adalah Hawaii. Saat ini Hawaii memiliki tingkat pengangguran yang diasuransikan tertinggi di AS.

Angka tersebut mencapai 20 persen pekerja per 22 Agustus. Jam kerja karyawan UMKM turun 50 persen dibandingkan Maret. Bahkan, reservasi restoran di negara bagian itu masih turun 98 persen dibandingkan sebelum pandemi per awal September lalu. (cnn/cnbc/tmp/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: